Friday, January 17, 2025
23.1 C
Jayapura

3700 Koleksi Museum Papua Dalam Kondisi Memprihatinkan

JAYAPURA– Museum Negeri Jayapura yang bersebelahan dengan kawasan Expo Waena Distrik Heram Kota Jayapura saat ini mengoleksi benda-benda budaya sebanyak 3700 koleksi. Hanya saja keberadaan benda-benda budaya Papua tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Minimnya perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi Papua dalam hal perawatan atau maintenance sehingga benda budaya atau sejarah tersebut terbiar rusak.

Padahal benda budaya bagian dari sejarah yang menggambarkan cerita masa  lalu dan cermin dari peradaban saat ini. Jika saksi atau bukti sejarah ini hilang atau rusak maka bisa dibilang ada banyak cerita sejarah di Papua akan ikut hilang. Kondisi inilah yang sedang dihadapi para pegawai UPT Museum Negeri Jayapura. Mirisnya lagi selain kondisi benda sejarah yang rusak, status museum yang dulunya menempati grade A kini turun menjadi grade D.

Baca Juga :  Gubernur : RSJ Abepura Jauh dari Kata Manusiawi

“Dulunya museum ini tipe A tapi saat ini dia turun sampai di great D.  Kalau dengan kondisi seperti ini kami tidak tahu lagi ke depan bagaimana,” ujar Kepala Seksi Bimbingan dan Edukasi, UPT Museum Negeri Papua Jayapura, Gerda Rumbiak kepada Cenderawasih Pos, Rabu (15/1). Lokasi museum ini beberapa tahun lalu masih aktif menerima kunjungan dari sekolah- sekolah. Namun kesini- kesini intensitas kunjungan terus  menurun.

Selain itu dulu ketika tahun 90 an ketika jaya-jayanya Expo Waena, lokasi museum juga ikut menjadi primadona. Kadang ada juga turis yang datang untuk belajar. Gerda menyebut sejak 2 tahun terakhir ini penurunan tipe pada museum tersebut  terasa begitu cepat sehingga sampai saat ini jadi tipe D. Itu merupakan hasil penilaian langsung dari pusat yang membidangi bagian museum.

Baca Juga :  Daftar Tunggu Jemaah Haji dari Papua 24 Tahun

Penilaian ini tentunya tak lepas dari kondisi museum yang tidak terawat lagi. Bahkan halaman museum juga kerap dijadikan tempat untuk pesta miras. Dijelaskan bahwa salah satu penilaian yang membuat Museum Negeri Papua ini berada pada tipe D  salah satunya karena tidak adanya lagi petugas keamanan atau security termasuk fasilitas CCTV untuk memantau aktivitas siapa saja yang datang berkunjung ke dalam museum tersebut.

“Kalau misalnya kita larang mereka ya mereka marah balik kita lagi. Makanya pintu depan itu kami ikat mati pakai rantai,”jelasnya. Lanjut dia,  saat ini pihaknya hanya melakukan perawatan seadanya. Terkadang mereka rela menggunakan uang pribadi untuk membersihkan halaman dan memenuhi kebutuhan sehubungan dengan pekerjaan mereka sebagai ASN di kantor UPT museum tersebut.

JAYAPURA– Museum Negeri Jayapura yang bersebelahan dengan kawasan Expo Waena Distrik Heram Kota Jayapura saat ini mengoleksi benda-benda budaya sebanyak 3700 koleksi. Hanya saja keberadaan benda-benda budaya Papua tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Minimnya perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi Papua dalam hal perawatan atau maintenance sehingga benda budaya atau sejarah tersebut terbiar rusak.

Padahal benda budaya bagian dari sejarah yang menggambarkan cerita masa  lalu dan cermin dari peradaban saat ini. Jika saksi atau bukti sejarah ini hilang atau rusak maka bisa dibilang ada banyak cerita sejarah di Papua akan ikut hilang. Kondisi inilah yang sedang dihadapi para pegawai UPT Museum Negeri Jayapura. Mirisnya lagi selain kondisi benda sejarah yang rusak, status museum yang dulunya menempati grade A kini turun menjadi grade D.

Baca Juga :  Pembunuh Michele Kurisi Berlatar Aktifis Militan

“Dulunya museum ini tipe A tapi saat ini dia turun sampai di great D.  Kalau dengan kondisi seperti ini kami tidak tahu lagi ke depan bagaimana,” ujar Kepala Seksi Bimbingan dan Edukasi, UPT Museum Negeri Papua Jayapura, Gerda Rumbiak kepada Cenderawasih Pos, Rabu (15/1). Lokasi museum ini beberapa tahun lalu masih aktif menerima kunjungan dari sekolah- sekolah. Namun kesini- kesini intensitas kunjungan terus  menurun.

Selain itu dulu ketika tahun 90 an ketika jaya-jayanya Expo Waena, lokasi museum juga ikut menjadi primadona. Kadang ada juga turis yang datang untuk belajar. Gerda menyebut sejak 2 tahun terakhir ini penurunan tipe pada museum tersebut  terasa begitu cepat sehingga sampai saat ini jadi tipe D. Itu merupakan hasil penilaian langsung dari pusat yang membidangi bagian museum.

Baca Juga :  Capaian Pembangunan Papua Menunjukan Perkembangan Baik

Penilaian ini tentunya tak lepas dari kondisi museum yang tidak terawat lagi. Bahkan halaman museum juga kerap dijadikan tempat untuk pesta miras. Dijelaskan bahwa salah satu penilaian yang membuat Museum Negeri Papua ini berada pada tipe D  salah satunya karena tidak adanya lagi petugas keamanan atau security termasuk fasilitas CCTV untuk memantau aktivitas siapa saja yang datang berkunjung ke dalam museum tersebut.

“Kalau misalnya kita larang mereka ya mereka marah balik kita lagi. Makanya pintu depan itu kami ikat mati pakai rantai,”jelasnya. Lanjut dia,  saat ini pihaknya hanya melakukan perawatan seadanya. Terkadang mereka rela menggunakan uang pribadi untuk membersihkan halaman dan memenuhi kebutuhan sehubungan dengan pekerjaan mereka sebagai ASN di kantor UPT museum tersebut.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/