Tuesday, April 30, 2024
29.7 C
Jayapura

Revitalisasi SMK Mendorong Lebih Maju

Para siswi SMKN 1 Pariwisata Jayapura menampilkan kelebihannya dalam dunia model pada perayaan HUT SMKN 1 Pariwisata Jayapura ke 56, Senin (4/11) kemarin. ( FOTO : Gamel Cepos )

JAYAPURA – Kepala SMKN 1 Pariwisata Jayapura, Drs John Tarukponno  M.Pd mengungkapkan bahwa SMK yang dipimpinnya masuk menjadi salah satu SMK yang ikut direvitalisasi untuk tahap 1. Ini kata John justru memacu sekolah untuk bisa mendorong kesiapan peserta didik lebih baik dalam menghadapi dunia kerja. “Ada beberapa program yang menjadi amanat inpres nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK dimana untuk Papua SMKN 1 Jayapura masuk di dalamnya dan kami digenjot untuk harus lebih mapan melihat perkembangan,” kata John disela-sela perayaan HUT ke 56, Senin (4/11). 

 Ia menjelaskan bahwa saat ini SMKN 1 Pariwisata sedang mendorong 4 hal penting, mulai dari kurikulum dimana sekolah harus bekerjasama dengan industri dalam menyusun kurikulum berbasis industri  seraya menjalankan kurikulum 2013 yang sudah berjalan selama ini.  “Ada kurikulum berbasis industri dan kami beryukur industri pariwisata ini mereka membuka diri. Kami sendiri dalam proses penyelarasan,” jelasnya. Lalu persoalan karater dianggap harus melekat dimana SMKN 1 Pariwisata menyiapkan siswa untuk benar-benar bisa menerapkan ilmunya di industri sehinga setelah tamat langsung siap kerja. 

Baca Juga :  Pastikan Stok Bapok dan Stabilitas Harga

 “Bahasanya tinggal pindah tempat saja makanya selama 6 bulan mereka PKL di industri. Lalu kedua tenaga pendidik,  guru dan tata usaha harus berkompeten. Guru ikut pelatihan industri, magang ke luar Papua khususnya perhotelan dan tata boga. Mereka juga sudah dibekali sehingga siswa nanti lulus selain mendapatkan izajah tapi juga memiliki sertifikat yang ditandatangani oleh BNSP,” beber Kepsek John. Karenanya  yang disiapkan saat ini adalah peserta didik yang sesuai kebutuhan industri. Poin lainnya adalah kerjasama industri dimana industri juga ke sekolah memberi sosialisasi bahkan masuk ke ruang praktek.  

 Yang terakhir adalah sarana prasarana dimana John menyampaikan untuk SMKN 1 sudah dalam level internasional sehingga mau tidak mau harus libatkan industri yang tahu menggunakan peralatan.  “Setelah lulus dari SMKN 1 daya serap kami sudah ditunggu industri seperti perhotelan atau di atas 70 persen namun banyak yang ingin melanjutkan pendidikan dimana permintaan hotel masih tinggi,” imbuhnya. Acara hari jadi ini diwarnai dengan pemotongan kue serta penampilan keterampilan siswa siswi termasuk testimoni dari alumni. (ade/wen)  

Baca Juga :  Tujuh Jam Kabur, Pelaku Penikaman Dibekuk 
Para siswi SMKN 1 Pariwisata Jayapura menampilkan kelebihannya dalam dunia model pada perayaan HUT SMKN 1 Pariwisata Jayapura ke 56, Senin (4/11) kemarin. ( FOTO : Gamel Cepos )

JAYAPURA – Kepala SMKN 1 Pariwisata Jayapura, Drs John Tarukponno  M.Pd mengungkapkan bahwa SMK yang dipimpinnya masuk menjadi salah satu SMK yang ikut direvitalisasi untuk tahap 1. Ini kata John justru memacu sekolah untuk bisa mendorong kesiapan peserta didik lebih baik dalam menghadapi dunia kerja. “Ada beberapa program yang menjadi amanat inpres nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK dimana untuk Papua SMKN 1 Jayapura masuk di dalamnya dan kami digenjot untuk harus lebih mapan melihat perkembangan,” kata John disela-sela perayaan HUT ke 56, Senin (4/11). 

 Ia menjelaskan bahwa saat ini SMKN 1 Pariwisata sedang mendorong 4 hal penting, mulai dari kurikulum dimana sekolah harus bekerjasama dengan industri dalam menyusun kurikulum berbasis industri  seraya menjalankan kurikulum 2013 yang sudah berjalan selama ini.  “Ada kurikulum berbasis industri dan kami beryukur industri pariwisata ini mereka membuka diri. Kami sendiri dalam proses penyelarasan,” jelasnya. Lalu persoalan karater dianggap harus melekat dimana SMKN 1 Pariwisata menyiapkan siswa untuk benar-benar bisa menerapkan ilmunya di industri sehinga setelah tamat langsung siap kerja. 

Baca Juga :  DPD PSI Kota Jayapura Resmi Daftarkan 35 Bacalegnya ke KPU

 “Bahasanya tinggal pindah tempat saja makanya selama 6 bulan mereka PKL di industri. Lalu kedua tenaga pendidik,  guru dan tata usaha harus berkompeten. Guru ikut pelatihan industri, magang ke luar Papua khususnya perhotelan dan tata boga. Mereka juga sudah dibekali sehingga siswa nanti lulus selain mendapatkan izajah tapi juga memiliki sertifikat yang ditandatangani oleh BNSP,” beber Kepsek John. Karenanya  yang disiapkan saat ini adalah peserta didik yang sesuai kebutuhan industri. Poin lainnya adalah kerjasama industri dimana industri juga ke sekolah memberi sosialisasi bahkan masuk ke ruang praktek.  

 Yang terakhir adalah sarana prasarana dimana John menyampaikan untuk SMKN 1 sudah dalam level internasional sehingga mau tidak mau harus libatkan industri yang tahu menggunakan peralatan.  “Setelah lulus dari SMKN 1 daya serap kami sudah ditunggu industri seperti perhotelan atau di atas 70 persen namun banyak yang ingin melanjutkan pendidikan dimana permintaan hotel masih tinggi,” imbuhnya. Acara hari jadi ini diwarnai dengan pemotongan kue serta penampilan keterampilan siswa siswi termasuk testimoni dari alumni. (ade/wen)  

Baca Juga :  Pastikan Stok Bapok dan Stabilitas Harga

Berita Terbaru

Artikel Lainnya