
Penerima Program PKH Baru 997 Keluarga Dan Data Korban Berdampak 115 di Wamena Kota
WAMENA – Pasca aksi kerusuhan yang terjadi di Kota Wamena bebeapa waktu lalu, Kementerian Sosial RI berusaha memastikan agar Program Keluarga Harapan (PKH) ini tetap berjalan dan diterima penerima manfaat. Untuk sementara, penerimaan manfaat PKH yang telah terdata sebanyak 997 keluarga, sementara untuk korban yang terdampak kerusuhan baru terdata 115 KK.
Praktisi PKH Kementerian Sosial Agustinus Sunarman mengaku masih banyak kendala yang dialami untuk pendataan ini, karena masyarakat masih trauma akibat kerusuhan kemarin. Namun begitu, pihaknya tetap berupaya memastikan perlindungan sosial bagi mereka itu tetap berlangsung.
“Perdindungan sosial tidak boleh putus, termasuk dalam masa recoveri ini, kepada keluarga miskin dan yang terdampak pada bencana sosial ini. Anak-anak mereka harus dapat bersekolah dengan baik, apabila memiliki Ibu hamil atau anak usia dini juga tetap mendapatkan pelayanan kesehatan secara baik.”ungkapnya.
Agustinus mengaku kedatangannya ke Wamena, khusus untuk keluarga penerima manfaat PKH. Mereka harus bisa memenuhi presyaratan untuk mendapatkan program PKH. Selain masyarakat miskin, mereka juga harus memiliki Kartu Keluarga dan KTP untuk persyaraatan buka rekening, karena bantuan sosial ini disalurkan lewat bank.
“Kami ada beberapa kendala di lapangan untuk dokumen tersebut, tentunya harus ada upaya dari pemerintah daerah bagaimana yang dokumen tersebutnya hilang apakah menggunakan surat keterangan penduduk sementara atau pemerintah daerah memberikan solusi jalan keluar bagi permasalahan ini,”tanya Agus
Selain itu, kata Agus, saat mendata di lapangan, memang masih ada trauma bagi korban yang berdampak kerusuhan bahkan ada yang masih mengungsi, sehingga hal ini menjadi kesulitan untuk pendataan keluarga miskin.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Sosial Jayawijaya Daulat Martuaraja Siregar mengaku pada prinsipnya siap membantu bagaimana program ini bisa diperbaiki datanya. Pihaknya juga berterimakasih dengan masuknya program PKH yang ada di Jayawijaya, namun kalau dilihat dari jumlah kumulatif yang ada di daftar bantuan PKH ini masih sangat rendah, sehingga dengan adanya tim dari Kemensos ini ia berharap untuk memperbaiki datanya.
“Kalau masalahnya didata saya yakin data di Jayawijaya sudah cukup baik karena kami sudah menyelesaikan final closing yang terkait dengan data BDT maupun Data BSP, sehingga mohon Kemensos bisa jeli melihat itu karena telah mengetahui kendala –kendala yang dihadapi oleh masyarakat saat ini,”bebernya. (jo/tri)