Friday, September 20, 2024
28.7 C
Jayapura

Atlet Papua Terancam Tak Ikut PON XXI!

JAYAPURA – Kabar mengejutkan, atlet Papua terancam tak bisa tampil pada Pekan Olahraga Nasional atau PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara pada bulan September tahun ini.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Umum KONI Papua, George Weyasu, menyusul belum adanya penyerahan dana dari Pemerintah Papua. Sementara batas penyerahan kontribusi kontingen tinggal menghitung hari.

   Diketahui, saat ini Panitia Besar (PB-PON) Sumatera Utara telah melakukan Delegation Registration Meeting (DRM) pada 7-9 Agustus. Kemudian dilanjutkan DRM di Aceh pada 12-14.

  Dalam DRM ini, PB PON mengundang seluruh delegasi atau kontingen untuk melihat persiapan tuan rumah serta mengikuti sanggahan, dilanjutkan pengabsahan atlet dan membayar kontribusi 50:50 persen kepada tuan rumah untuk pembiayaan akomodasi, konsumsi serta transportasi lokal.

Baca Juga :  Polisi Kejar Pria Berkaos Putih Pemukul Panitia Jalan Sehat Gerindra

  “Hari ini (rabu-red) registrasi delegasi sudah dimulai dan besok kewajiban kita membayar kontribusi konsumsi, akomodasi dan transportasi lokal harus dibayar,” ungkap Weyasu kepada Cenderawasih Pos, Rabu (7/8).

  Weyasu memastikan Papua tidak akan tampil di PON XXI bila tak kunjung membayar kontribusi hingga batas waktu. Bahkan dia menyebutkan dalam DRM di Sumut hari (rabu-red) tak dihadiri oleh delegasi Papua.

  “Hari ini tidak ada perwakilan Papua untuk hadir dalam DRM hari ini. Ini bukan tanggungjawab KONI lagi, tapi tanggungjawab provinsi. Kita dipastikan tidak akan ikut PON kalau kita tidak bayar kontribusi,” ujarnya.

  Weyasu pun mempertanyakan terkait dana Rp 35 miliar yang akan diserahkan oleh Pemerintah Papua terhadap kontingen Papua. Dia khawatir mereka selama ini hanya sibuk membahas jumlah uang, namun uangnya tak ada.

Baca Juga :  Ratusan CASN Geruduk Kantor Gubernur

  “Informasi terkait Rp 35 miliar, menurut saya mungkin tidak ada uangnya, kita hanya berdiskusi seputar angka-angka dan persyaratan. Sebenarnya uangnya itu ada atau tidak,” pungkasnya. (eri/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Kabar mengejutkan, atlet Papua terancam tak bisa tampil pada Pekan Olahraga Nasional atau PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara pada bulan September tahun ini.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Umum KONI Papua, George Weyasu, menyusul belum adanya penyerahan dana dari Pemerintah Papua. Sementara batas penyerahan kontribusi kontingen tinggal menghitung hari.

   Diketahui, saat ini Panitia Besar (PB-PON) Sumatera Utara telah melakukan Delegation Registration Meeting (DRM) pada 7-9 Agustus. Kemudian dilanjutkan DRM di Aceh pada 12-14.

  Dalam DRM ini, PB PON mengundang seluruh delegasi atau kontingen untuk melihat persiapan tuan rumah serta mengikuti sanggahan, dilanjutkan pengabsahan atlet dan membayar kontribusi 50:50 persen kepada tuan rumah untuk pembiayaan akomodasi, konsumsi serta transportasi lokal.

Baca Juga :  Mandenas Siap Buat Laporan Polisi Terkait Statemen Romanus

  “Hari ini (rabu-red) registrasi delegasi sudah dimulai dan besok kewajiban kita membayar kontribusi konsumsi, akomodasi dan transportasi lokal harus dibayar,” ungkap Weyasu kepada Cenderawasih Pos, Rabu (7/8).

  Weyasu memastikan Papua tidak akan tampil di PON XXI bila tak kunjung membayar kontribusi hingga batas waktu. Bahkan dia menyebutkan dalam DRM di Sumut hari (rabu-red) tak dihadiri oleh delegasi Papua.

  “Hari ini tidak ada perwakilan Papua untuk hadir dalam DRM hari ini. Ini bukan tanggungjawab KONI lagi, tapi tanggungjawab provinsi. Kita dipastikan tidak akan ikut PON kalau kita tidak bayar kontribusi,” ujarnya.

  Weyasu pun mempertanyakan terkait dana Rp 35 miliar yang akan diserahkan oleh Pemerintah Papua terhadap kontingen Papua. Dia khawatir mereka selama ini hanya sibuk membahas jumlah uang, namun uangnya tak ada.

Baca Juga :  Launching Pilkada 2024, KPU Ajak Masyarakat Berpartisipasi

  “Informasi terkait Rp 35 miliar, menurut saya mungkin tidak ada uangnya, kita hanya berdiskusi seputar angka-angka dan persyaratan. Sebenarnya uangnya itu ada atau tidak,” pungkasnya. (eri/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya