MADINAH, FAJAR-Jemaah Calon Haji (JCH) Embarkasi Makassar yang semula menaiki pesawat yang nyaris terbakar, langsung sujud syukur saat tiba di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Kamis, 15 Mei 2024, Pukul 04.02 Waktu Arab Saudi (WAS).
Seperti informasi sebelumnya, pesawat Garuda yang mengangkut jemaah haji asal Gowa Sulawesi Selatan mengalami kerusakan pada salah satu mesin sesaat setelah terbang dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Saat mengetahui kondisi tersebut, pilot memutuskan putar balik ke landasan.
Jemaah haji kembali diberangkatkan pada Pukul 22.00 Wita dengan pesawat yang berbeda.
“Alhamdulillah, syukur Alhamdulillah akhirnya tiba di Madinah dengan selamat. Kalau Allah menghendaki, bisa juga sampai sini,” kata Siti Rasia Leman, jemaah asal Gowa saat ditemui Media Center Haji di Bandara AMAA, Madinah, Kamis, 16 Mei 2024.
Meski keberangkatan sempat tertunda akibat pesawat yang rusak, namun jemaah tetap mengapresiasi layanan yang diberikan para petugas.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Abdillah menyatakan rasa syukur jemaah haji tiba dengan selamat. Dia melihat kebahagiaan di wajah para jemaah yang baru saja melewati penerbangan panjang.
“Saya melihat wajah-wajah bahagia mereka. Saya ikut bersyukur dan ikut bahagia,” ujar Abdillah saat menyaksikan jemaah haji asal Gowa, Sulawesi Selatan, sujud syukur di pintu kedatangan.
Abdillah tidak membantah bahwa peristiwa gangguan mesin pesawat sesaat setelah terbang dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin berpengaruh pada jadwal penerbangan berikutnya.
“Memang ada beberapa penerbangan UPG yang ikut terdampak diantaranya UPG-06. Tapi, alhamdulillah sejauh ini untuk jadwalnya sudah terjadwal lagi dan insya Allah semua akan landing Madinah,” jelasnya.
Pesawat Haji Terbakar, Ketua Komisi VIII DPR RI Beri Teguran Keras
Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi, melayangkan teguran keras kepada Garuda Indonesia menyusul insiden kerusakan mesin pada pesawat Boeing 747-400 yang mengangkut jemaah calon haji Kloter 5 Embarkasi Makassar (UPG-05). Hal itu disampaikan, Kamis, 16 Mei 2024.
Peristiwa ini, menurut Dr Ashabul Kahfi, menjadi sorotan serius terhadap aspek keamanan dan keselamatan penerbangan Garuda Indonesia, khususnya dalam operasional penerbangan haji yang krusial. Ia mengkritik keras keputusan maskapai penerbangan nasional ini menyewa pesawat tua seperti Boeing 747-400 untuk misi penting tersebut.
Padahal, kata Kahfi, maskapai Garuda sendiri sudah memensiunkan seluruh armada Boeing 747-400 miliknya sejak tahun 2017.
“Milik sendiri sudah tidak dipakai, kok malah sewa pesawat berjenis sama. Keselamatan jemaah haji seharusnya menjadi prioritas utama. Saya sudah ingatkan saat pelepasan jamaah,” tegas Ashabul Kahfi dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, ia menuntut Garuda Indonesia untuk melakukan investigasi menyeluruh dan menyampaikan hasil investigasi secara transparan kepada publik.
“Bukan hanya mengganti mesin yang rusak, Garuda Indonesia juga perlu mengkaji ulang dan memperbarui armadanya dengan pesawat yang memenuhi standar keselamatan terbaru,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Dr. Ashabul Kahfi juga mendesak Garuda Indonesia untuk segera menerapkan langkah-langkah perbaikan dan peningkatan dalam sistem manajemen keselamatannya.
“Keselamatan jemaah haji tidak boleh dikompromikan. Kami harapkan Garuda Indonesia dapat mengambil tindakan nyata dan mematuhi sepenuhnya standar keselamatan penerbangan internasional,” tegasnya.
Teguran keras dari Ketua Komisi VIII DPR RI ini menjadi tamparan keras bagi Garuda Indonesia dan menggarisbawahi urgensi perbaikan dalam pengelolaan keselamatan penerbangannya. Investasi dalam armada yang lebih baru dan lebih aman menjadi keharusan demi memastikan keamanan dan kenyamanan jemaah haji di masa depan. (erni-fit/*)