Thursday, April 3, 2025
23.7 C
Jayapura

BI Serap Hampir Rp 3 M Uang Tidak Layak Edar di Distrik Atsj, Kab. Asmat

JAYAPURA – Guna mendukung kedaulatan rupiah dan ketersediaan Uang Layak Edar (ULE) hingga wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil), Bank Indonesia Papua kembali menggelar layanan kas keliling di Distrik Atsj, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman menjelaskan, upaya BI dalam mempertahankan kedaulatan rupiah harus menempuh  waktu setidaknya 7,5 jam perjalanan yang ditempuh dengan berbagai moda transportasi baik darat, udara maupun sungai.

Diakuinya, salah satu keunikan Kabupaten Asmat yaitu kondisi geografisnya yang cukup menantang karena didominasi oleh sungai dan rawa. “Penggunaan uang rupiah di NKRI memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara, ” katanya Kepada Cenderawasih Pos, Senin (6/5) kemarin.

Baca Juga :  Karyawan Tiap Bulan Rapid Test, Konsumen Isi Data Baru Bisa Datang

Lanjutnya, selain cinta rupiah, paham rupiah  juga sangat penting dilakukan guna meningkatkan perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan. 

“Kami juga mengajak masyarakat untuk dapat berbelanja produk dalam negeri untuk dukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, ” jelasnya.

Diakuinya, cinta rupiah diwujudkan dengan senantiasa menyayangi rupiah,  dengan mengenali ciri keaslian uang rupiah yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang (3D) dan merawat rupiah yang dimiliki dengan baik yaitu jangan dilipat, jangan dicoret, jangan diremas, jangan distapler dan jangan dibasahi (5J). Bangga rupiah karena rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah,  tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa.

Baca Juga :  Wabup Thomas Safanpo Resmikan Rumah Adat Jew Kampung Sawa

Tercatat selama 3 tahun terakhir ini, sebelumnya Bank Indonesia Papua telah menyelenggarakan layanan kas keliling sebanyak 6 kali di Kabupaten Asmat.

JAYAPURA – Guna mendukung kedaulatan rupiah dan ketersediaan Uang Layak Edar (ULE) hingga wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil), Bank Indonesia Papua kembali menggelar layanan kas keliling di Distrik Atsj, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman menjelaskan, upaya BI dalam mempertahankan kedaulatan rupiah harus menempuh  waktu setidaknya 7,5 jam perjalanan yang ditempuh dengan berbagai moda transportasi baik darat, udara maupun sungai.

Diakuinya, salah satu keunikan Kabupaten Asmat yaitu kondisi geografisnya yang cukup menantang karena didominasi oleh sungai dan rawa. “Penggunaan uang rupiah di NKRI memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara, ” katanya Kepada Cenderawasih Pos, Senin (6/5) kemarin.

Baca Juga :  Walikota dan Bank BI Bahas Soal Transaksi Digitalisasi

Lanjutnya, selain cinta rupiah, paham rupiah  juga sangat penting dilakukan guna meningkatkan perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan. 

“Kami juga mengajak masyarakat untuk dapat berbelanja produk dalam negeri untuk dukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, ” jelasnya.

Diakuinya, cinta rupiah diwujudkan dengan senantiasa menyayangi rupiah,  dengan mengenali ciri keaslian uang rupiah yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang (3D) dan merawat rupiah yang dimiliki dengan baik yaitu jangan dilipat, jangan dicoret, jangan diremas, jangan distapler dan jangan dibasahi (5J). Bangga rupiah karena rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah,  tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa.

Baca Juga :  BI Papua, Bentuk Tim Pemberantas Uang Palsu

Tercatat selama 3 tahun terakhir ini, sebelumnya Bank Indonesia Papua telah menyelenggarakan layanan kas keliling sebanyak 6 kali di Kabupaten Asmat.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya