Banyak warga atau pengendara berhenti dan memanfaatkan jembatan tersebut untuk dijadikan tempat mancing, pacaran hingga minuman keras (Miras), serta free style dan lainnya. Bahkan ada sejumlah aktifitas fotografer yang memanfaatkan lokasi di atas jembatan merah ini untuk jual jasa foto kepada pengunjung.
Menurutnya, kajian ini penting supaya kondisi abrasi atau lokal Square yang terjadi di bawah Jembatan Merah Youtefa itu, bisa diprediksi dan dihitung beberapa lama waktu terjadi termasuk kedalaman dan kekuatan arusnya.
Ini juga bukan hal baru yang disuarakan dimana kala itu Forum Peduli Poert Numbay Green (FPPNG) melakukan analisa dan melihat bahwa dampak dari pembangunan jembatan pelan namun pasti akan memberi dampak pada wilayah sekitar. Perputaran arus air yang dulunya lurus masuk ke dalam teluk tertahan oleh tiga bantalan tiang kaki jembatan yang akhirnya merubah arah.
Menurutnya banjir yang menggenangi Pasar Youtefa kemarin itu menimbulkan kerugian bagi pedagang. Namun dia mengaku tidak rugi terlalu besar. Sementara itu, pedagang lain, Kristina (30) mengatakan, sejak Senin (3/2) pasca kejadian dirinya tetap berjualan meski tempat jualannya masih tergenang akibat banjir.
Banjir tersebut berasal dari luapan sungai yang ada samping pasar, baik Kali Acay maupun Siborhonyi. Luapan kali ini diperparah karena tersumbatnya salura air akibat banyaknya sampah yang dibuang sembarangan.
"Setiap hujan deras, Pasar Youtefa Abepura tergenang air. Ini mengakibatkan omzet pedagang menurun, karena jalan menuju pasar becek dan banyak pedagang tidak bisa berjualan lantaran tempat jualan mereka becek, kami pasrah saja," katanya, Selasa
"Jalanan yang becek tersebut juga akan mengakibatkan air tergenang hingga setinggi mata kaki orang dewasa, tetapi apabila hujan turun dengan lebat dan beruntun maka akan terjadi banjir," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kota Jayapura Makzi Atanay mengatakan pada 2025 minimal 20 persen dari total transfer dana desa akan dialokasikan untuk mendukung ketahanan pangan dan program gizi.
Penataan tersebut dilakukan agar pasar induk tersebut terlihat rapi dan tidak kumuh. Beberapa bangunan kios yang telah kumuh dan bahkan dialih fungsi oleh oknum tertentu akan direncanakan digusur.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Jayapura, Nofdi J.Rampi mengatakan, mengenai penataan keseluruhan fasilitas yang ada di pasar tersebut dirinya telah mendapatkan sinyal dan arahan dari Wali Kota Jayapura terpilih Abisai Rollo dalam sebuah kesempatan beberapa waktu sebelumnya.