Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani menjelaskan bahwa peristiwa tragis ini terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum, Kabupaten Yahukimo. Informasi awal mengen
"Itu sama sekali tidak benar. Saya memang sudah mendengar isu itu, (TPPO) karena kan ade ade ini tidak saja ditempatkan di suatu tempat, dan itu di berbagai organisasi gereja. Saya mau katakan adalah mungkin saudara-sau
Ia menyatakan para korban adalah aparat keamanan yang menyamar sebagai pendulang emas. Penyerangan ini dilakukan pasukannya selama 3 hari. Mulai dari tanggal 6-8 April 2025. "Pembunuhan tersebut dilakukan selama tiga ha
Sales Manager Trigana Air, Budiono menjelaskan, sampai dengan saat ini penerbangan ke Yahukimo tetap dilakukan. "Kami tidak pernah menghentikan penerbangan ke Yahukimo, malah penerbangan selalu kami layani sesuai jadwal
Ia mengutarakan bahwa di kampungnya di Pronggoli sejatinya bangunan sekolah dan tempat pelayanan kesehatan sudah cukup baik namun saat ini tak ada petugas sehingga masyarakat merasa ada yang kurang. "Kalau kami ingin be
Ketika guru dan Nakes tidak lagi dipercaya untuk mencerdaskan anak bangsa serta memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat lantas siapa yang dipercaya untuk menangani permasalah itu? Distrik yang berada di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan itu akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian semua masyarakat.
Bupati Antonius menyebut jika almarhum adalah pahlawan pendidikan, dan pahlawan kemanusiaan. Bupati kagum karena almarhum tulus mengabdi dengan memilih daerah pedalaman Papua. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemda Yahukimo dan keluarga besar Flobamora serta Paguyuban Lewolema di Papua yang telah memfasilitasi kepulangan jenazah Rosalia hingga tiba di Larantuka.
Adapun Personel Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz 2025 telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait penyerangan terhadap guru honorer, tenaga kesehatan, serta pembakaran fasilitas publik di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo tersebut.
”Dari penyampaian korban, kronologi itu begitu cepat dan brutal dilakukan sejumlah orang yang mereka sendiri tidak bisa menghitung jumlah orang yang menyerang mereka. Namun orangnya cukup banyak dan mereka tidak mengenalnya,” terangnya.
"Tunjukkan jika tenaga medis atau tenaga kesehatan yang kami rekrut itu adalah anggota (aparat keamanan), yang kami lakukan prosesnya semua terbuka dan diverifikasi sedemikian dan yang lolos juga terseleksi baik sehingga tidak benar ada anggota yang menyamar jadi guru dari perekrutan itu. Itu bohong," tegasnya usai ikut dalam mengevakuasi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Anggruk