Sehingga forum penanggulangan bencana yang sudah dibentuk itu diberi penguatan kapasitas, dengan melibatkan pihak BMKG, BPBD kota Jayapura dan BNPB. Simulasi dan penguatan yang dilakukan itu dilakukan supaya ilmu-ilmu yang sudah didapatkan oleh masyarakat selama ini bisa ditingkatkan lagi.
 Ketua Tim Observasi Stasiun Geofisika Kelas l Jayapura Netty Yufita Baru mengungkapkan bahwa peralatan yang terpasang untuk mendeteksi terjadinya Tsunami ketika ada gempa di Kota Jayapura masih dalam kondisi layak beroperasi dan diaktifasikan sekali dalam sebulan dan kesiapsiagaan sesuai standar operasional prosedur (SOP) sirine tersebut.
Sekretaris Bamuskam Holtekamp, Isay Frits Arwam, menyampaikan sosialisasi tersebut suatu pembelajaran bagi anak anak yang selama ini hanya mendengar bencana, namun belum tahu cara untuk menghindari bencana itu.
Tsunami kemudian kembali terjadi di lepas pantai Mukho di kota pesisir timur Donghae, 182 kilometer timur Seoul, pada hari Senin pukul 20.35Â waktu setempat. Konon, gelombang tsunami terjadi setinggi 85 cm.