Korbannya dilaporkan seorang anggota TNI dari Satgas Pamtas Yon 500. Kontak senjata ini terjadi antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan aparat TNI di wilayah Titigi, Dist
Serangan brutal yang dilakukan TPNPB OPM inipun mendapatkan kecaman dari berbagai pihak tak terkecuali Barisan Merah Putih (BMP) Papua. Dalam keterangannya Ketua BMP Papua Max Abneer Ohee mengatakan bahwa pihaknya sang
Kata Frits, pembunuhan terhadap pendulang emas di Yahukimo bukan kali pertama. Sebelumnya pada 2023 lalu, kelompok sipil bersenjata juga membunuh 13 pendulang di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo. Menurutnya, berulang
Hal ini juga sebagaimana diungkapkan oleh salah satu mantan guru di salah satu distrik di Yahukimo, Timo namanya. Dimana menurutnya, kondisi pendidikan di daerah pedalaman Papua, sangat berbeda dengan daerah lainya. M
Ia menyatakan para korban adalah aparat keamanan yang menyamar sebagai pendulang emas. Penyerangan ini dilakukan pasukannya selama 3 hari. Mulai dari tanggal 6-8 April 2025. "Pembunuhan tersebut dilakukan selama tiga ha
Menangapi peristiwa itu Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Andrikus Mofu, M.Th, mengatakan bahwa pihaknya sangat sesal dan kecewa dengan adanya peristiwa itu di tengah masyarakat. Menurutnya tindakan kejahatan yang dilakukan oleh sekelompok orang itu dapat melukai hati bagi semua orang terlebih korban dan keluarganya.
“Jumat yang lalu kami mendengar ada penyerangan di Puskesmas Anggruk dan sekolah di Anggruk. Sabtu kemarin cuaca tidak bersahabat akhirnya kami baru bisa masuk hari Minggu dan kami masuk gunakan lima pesawat. Informasi terakhir adalah satu orang meninggal dunia dan 3 luka ringan dan bukan 6 orang yang meninggal tapi 1,” jelas Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli. Dikatakan karena fasilitas kesehatan terbatas maka semua dibawa ke Jayapura.
Disini TPNPB masih mengklaim jika korban yang tewas adalah seorang intelejen. Pernyataan seperti in sejatinya selalu digunakan TPNPB untuk korban-korban warga sipil yang dianiaya dan dibunuh. Padahal korban sipil kebanyakan dipulangkan dan dimakamkan di kampung halaman seperti biasa dan tak ada prosesi upacara militer layaknya seorang aparat keamanan.
Alberth menilai bahwa kehadiran pihak luar tidak akan memberi solusi bagi masalah Papua. Menurutnya, konflik yang terjadi selama ini dipicu karena kesenjangan sosial yang mendalam. Masalah ekonomi yang rendah, sumber daya manusia yang sangat terbatas, kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan yang tidak kunjung membaik menjadi faktor utama ketidaksejahteraan masyarakat Papua.
Adapun Juha Christensen, telah menyampaikan tawaran ini kepada Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra pada 22 Januari 2022. Thomas, menilai ini sebagai peluang besar yang harus direspon dengan bijak oleh pemerintah Indonesia. Juga merupakan aktivis asal Finlandia yang terlibat aktif dalam negosiasi pembebasan Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens.