Sedangkan dua pemain yang akan dinaturalisasi adalah Calvin Verdonk dan Jens Raven. Calvin yang memiliki darah keturunan Aceh dari ayahnya, merupakan pemain dari NEC Nijmegen Belanda.
“Saya tidak memiliki niat untuk psywar ke AFC, termasuk memberi tekanan kepada mereka. Saya ingin mereka berkembang, dan semua pemain serta level permainan di AFC berkembang, itu yang saya harapkan,” kata Shin pada konferensi pers pra-pertandingan seperti dipantau dari Jakarta melalui tayangan langsung.
“Saya sangat bangga. Ini adalah momen besar (bersejarah) bagi saya. Momen yang membahagiakan untuk dibagi bersama masyarakat Indonesia, saya sangat bangga dan tidak sabar untuk memulai bermain (bersama timnas Indonesia)” Ucapnya.
Namun, mereka masih memiliki kesempatan untuk kembali tampil untuk Timnas U23, apabila Garuda Muda mampu lolos ke Olimpiade Paris 2024 yang akan dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus.
Kiper 25 tahun itu resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) setelah merampungkan pengambilan sumpah menjadi warga Indonesia di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DKI Jakarta, Jakarta Timur, Selasa (30/4).
Dalam situasi ini, Komang Teguh kemungkinan besar akan menjadi pilihan utama. Meski memiliki jumlah menit bermain yang lebih sedikit daripada rekan-rekannya, Komang telah membuktikan kualitasnya sebagai bek tengah yang solid.
Dilansir langsung oleh pihak AFC, terungkap bahwa tujuh wasit akan bertanggung jawab dalam pertandingan ini. Meski posisi wasit utama dipegang oleh Majed Mohammed Al Shamrani dari Arab Saudi, sorotan tertuju pada Sivakorn Pu-Udom, yang kembali menjabat sebagai wasit VAR yang melibatkan Indonesia.
Meski urung ke final, Erick menyanjung prestasi hebat timnas sebagai debutan yang lolos ke semifinal dan meminta para pemain tak putus semangat karena tiket ke Olimpiade masih terbuka. Menurut Erick, timnas harus kembali memperlihatkan kekuatan mental dalam laga perebutan posisi ketiga di Piala Asia U-23.
Setelah gol terjadi, wasit mengecek Video Assistance Referee (VAR) untuk meninjau apakah gol tersebut sah. Namun, gol Ferarri tenyata harus dianulir. Bola terlebih dahulu mengenai Ramadhan Sananta yang berada dalam posisi offside sebelum jatuh di kaki Ferarri dan ditendang menjebol gawang Uzbekistan.
Kekalahan tersebut terasa menyakitkan karena sejumlah keputusan wasit asal Tiongkok, Shen Yinhao dinilai merugikan timnas Indonesia, salah satunya menganulir gol Muhammad Ferrari.