Dalam tantangan besar ini, Shin Tae-yong menyadari mimpi skuad Garuda untuk lolos ke putaran final Piala Dunia tidaklah mudah. Namun, sang pelatih optimistis bisa membawa Indonesia setidaknya menembus fase play-off, atau bahkan lebih jauh.
Tidak hanya karena penampilannya yang impresif di lapangan, tetapi juga karena hubungan eratnya dengan Indonesia. Dalam sebuah momen yang mengejutkan, keluarga Miliano melakukan kunjungan ke Jakarta sekitar sebulan yang lalu, yang kemudian memicu spekulasi tentang kemungkinan bergabungnya sang pemain dengan Timnas Indonesia.
Kendati sempat beredar rumor bahwa PSSI akan menunjuk pelatih baru karena Shin Tae-yong fokus pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, tapi PSSI akhirnya membuat keputusan Shin akan memimpin skuad Garuda di ajang paling bergengsi se-Asia Tenggara tersebut.
Berita ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Hinoke sebelumnya disebut-sebut sebagai salah satu talenta potensial yang akan memperkuat Timnas U-20 Indonesia. Kabar yang belum terkonfirmasi ini menyebutkan bahwa proses naturalisasi Hinoke telah dihentikan oleh PSSI karena alasan yang krusial.
Keputusan ini membuat pelatih dan fans Timnas harus merombak strategi untuk menghadapi tantangan dari Argentina, Korea Selatan, dan Thailand. Namun, di balik absennya Jens Raven, muncul satu nama yang siap mencuri perhatian:Â Arkhan Kaka.
Tiongkok telah membuat langkah yang dinilai tidak populer dengan memilih Stadion Qingdao sebagai venue pertandingan melawan Indonesia pada matchday Keempat Grup C. Stadion ini berjarak sekitar tujuh jam perjalanan dari Beijing, tempat mendaratnya pesawat Timnas Indonesia.
Namun, PSSI akhirnya memutuskan untuk tetap mempercayakan posisi pelatih kepala kepada Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan yang telah membawa banyak perubahan signifikan pada sepak bola Indonesia.
Kendala utama yang dihadapinya adalah masalah perpindahan asosiasi dari Belanda (KNVB) ke Indonesia (PSSI), yang ditolak oleh FIFA. Penolakan ini terjadi karena Paes pernah memperkuat tim nasional Belanda U-21 pada usia 22 tahun, sebuah situasi yang dianggap melanggar aturan perpindahan asosiasi pemain menurut regulasi FIFA.
Ivar Jenner, yang sebelumnya diprediksi akan menembus skuad utama FC Utrecht, ternyata harus puas bermain di Jong FC Utrecht, tim cadangan klub Belanda tersebut, untuk musim kompetisi 2024/2025. Keputusan ini tentu menjadi pukulan telak bagi kariernya, terutama jelang putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Di tengah euforia kemenangan, muncul kabar bahwa pelatih Indra Sjafri tengah mempertimbangkan beberapa perubahan besar dalam komposisi pemainnya. Salah satu isu terhangat adalah bocornya daftar pemain keturunan yang diusulkan untuk dinaturalisasi dan memperkuat Timnas U-20.