Menurutnya, program ini sejalan dengan tugas TNI AL dalam hal pemberdayaan wilayah pertahanan laut berupa pembinaan potensi martim sebagai wujud kemanunggalan TNI AL bersama rakyat.
"Oleh karena itu kita berharap bahwa dukungan pemerintah dapat membantu dalam hal penyediaan sarana produksi yang dibutuhkan oleh petani, karena petani kita terbatas misalnya mungkin dari pupuk nanti dari pemerintah pusat, pemerintah daerah mungkin datangkan beni," jelasnya.
“Program ini membutuhkan asupan pangan lokal yang harus diberdayakan, agar ekonomi lokal juga akan berdaya guna. Pengembangan sektor pertanian dan kelautan di tingkat desa akan memberi dampak positif terhadap ekonomi masyarakat,” ujar I Putu Wiadnyana.
" Apa yang telah kita lakukan ini tentunya untuk pengendalian inflasi, kita tahu saat ini berbagai komoditas pertanian untuk ketahanan pangan dilaporkan ada yang perlu diantisipasi, terkait dengan kenaikan harga, sehingga jangan sampai terjadi inflasi dan gejolak harga,"katanya
"Pengembangan budi daya alpukat dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi warga Kampung Iriliga. Saya memprediksi kebutuhan alpukat akan meningkat, seiring perkembangan wilayah di Provinsi Papua Pegunungan, Banyak hotel dan cafetaria membutuhkan pasokan alpukat di Wamena,"ungkapnya
Dankipur A Lettu Inf Rico Harahap, mengatakan penanaman bibit pohon tersebut juga sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada masyarakat Distrik Muara Tami yang senantiasa mendukung Satgas Yonif 122/TS dalam menjalankan tugas.
Untuk Kabupaten Supiori, Pemprov mendistribusikan 10 ribu bibit Keladi bagi masyarakat kelompok tani, diatas lahan miliknya seluas satu hektar, di Kampung Duber, Supiori. Sementara untuk Kabupaten Biak Numfor berupa bibit keladi sebanyak 9.98 bibit dan juga sekaligus pengembangan lahan keladi seluas 10 Ha, termasuk pupuk organik cair sebanyak 200 liter.
Dewan Pengawas AirNav Indonesia, Capt. Sigit . Hani Hadiyanto mengatakan, penanaman 12 ribu bibit pohon nangka ini sebagai salah satu rangkaian merayakan HUT Ke-12 AirNav Indonesia, termasuk sebagai bentuk program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).
Pada Kegiatan yang dilaksanakan turut dihadiri oleh BSIP Papua Ibu Siti Raodah Garudah, Sp, Babinsa Pertanian Koptu Purwanto, Ketua Kelompok Tani Karya Makmur Suratno, PPL Distrik Skanto ibu Salomina Koibur, serta Para petani Sawah Kampung Intaimelyan
Ini dikatakan berkaitan dengan bencana dimana jika hutan terjaga maka dipastikan banyak hal yang juga terjaga termasuk kehidupan manusia. Hanya Rustan berharap usai penanaman ini bibit atau lokasi penanaman tidak berubah menjadi timbunan atau beton.