Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Chris Jan Rumsano, S.Pd.,M.Si,, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan program studi, jalur pendaftaran, beasiswa, serta fasilitas yang ditawarkan kepada calon mahasiswa.
Terkait dengan adanya penolakan dari beberapa pelajar di Kota Jayapura yang dituangkan melalui aksi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto mengatakan, pelajar tingkat SMP-SMA menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota.
Menanggapi itu, Kepala SMA YPK Diaspora Kotaraja, Alfrets, S.Pd, M.Pd mengaku sangat mengapresiasi keinginan dari YPK untuk memunculkan sekolah unggul itu. Menurutnya YPK sudah memulai langkah awal untuk mengembangkan karakter siswa demi memajukan pendidikan di Papua, khususnya Kota Jayapura dengan melihat dan menggali ilmu dari Yayasan lain yang mungkin akan diterapkan di SMA YPK Diaspora.
Ketua Komisi D DPRK Jayapura Deli Lusyana Watak mengatakan dalam monitoring tersebut ia dan beberapa anggota komisi lainnya menemukan adanya proyek pembangunan laboratorium di SMA N 4 Jayapura yang dilaporkan telah 100 persen pembangunannya, namun kenyataan masih ada beberapa bagian tertentu yang belum selesai.
Sekolah Khusus Olahraga Papua, yang terletak di kawasan Buper Waena merupakan salah satu sekolah unggulan di tanah Papua yang khusus mendidik, membina calon atlet berbakat. Sebagian pendidikan mereka berbasis praktek dan berlatih secara fisik.
Berhubung di sekolah olahraga ini merupakan salah satu mitranya, dan seratus persen siswanya merupakan orang asli Papua. Maka pihaknya mendorong siswa siswi lulusan SKO Buper itu, bisa melanjutkan pendidikan tinggi di kampus tersebut dengan memilih Fakultas Keolahragaan Uncen.
Kendaraan tersebut diserahkan secara langsung oleh Pj. Bupati Jayapura, Ir. Semuel Siriwa, M.Si kepada pihak sekolah melalui Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Ronald Yaroserai di sela-sela pelaksanaan Apel Pemerintah Kabupaten Jayapura, di Gunung Merah Sentani.
Esau menambahkan bahwa untuk Dekai sendiri ada sekitar 3000 an peserta didik mulai dari SD-SMA dan perlu dicarikan formulasi yang tepat untuk penerapannya khususnya daerah pegunungan karena banyak sekolah yang berada di pelosok dan itu menggunakan pesawat. Sebelumnya ada beberapa daerah semisal di Dogiyai dan Intan Jaya yang terjadi penolakan namun disinyalir aksi tersebut tidak murni karena ditunggangi kelompok berseberangan.
"Saya berharap di usianya yang ke-28 tahun SMAN 4 Jayapura akan lebih maju lagi, maju secara akademik maupun secara non akademik," kata Anton kepada wartawan,di halaman SMAN 4 Jayapura seusai mengelar upacara HUT ke-28.
Pada kuarter pertama, Smansa sudah lending 5 bola, 16-6. Pada kuarter kedua, Smansa tetap menjaga keunggulan mereka 34-16. Pada kuarter ketiga, SMA TB sempat memangkas jarak menjadi 48-39. Namun pada kuarter terakhir, Smansa menemukan kembali momentum mereka dan menutup pertandingan dengan dengan skor 72-55.