Setiap pagi dan sore mereka rela membayar angkot, asalkan hasil bumi mereka ini bisa menghasilkan uang. Sayang, meski datang dari jauh, namun para petani dari wilayah perbatasan RI-PNG ini tidak mendapatkan tempat untuk berjualan di dua pasar tersebut.
 Pj Gubernur memberikan waktu sebulan kepada semua penerima BMN setempat untuk segera menyelesaikan administrasi hibah, serta mengambil peran memanfaatkan dan memaksimalkan aset, guna memacu pertumbuhan ekonomi di kawasan PLBN Skow.