Karena itu PJ Walikota Jayapura, Christian Sohilait, meminta para pelaku usaha atau tempat-tempat pusat perbelanjaan supaya memastikan barang-barang yang dijual atau diedarkan ke masyarakat harus dipastikan masa berlakunya.
 Adapun 18 pos ini terdiri dari eselon II terdapat kepala dinas, kepala biro dan ada kepala badan yang salah satunya adalah Inspektorat, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) dan Dinas Olahraga.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Papua, Suzana Wanggai, mengatakan dalam sidak tersebut ditemukan sebagian pedagang yang menaikan harga Minyakita.
  Dari hasil pengawasan yang dilakukan, secara umum memang harga-harga barang kebutuhan pokok terutama Sembako di pasar tradisional Hamadi, jadi salah satu sampel, terlihat masih normal. Namun ada beberapa komoditi dan barang kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan.
  Ia menyampaikan kemungkinan rencana pengecekan itu akan dilakukan pada awal April mendatang, sementara saat ini Dinas Perindakop sedang melakukan sidak di Pasar tradisional seperti Pasar Youtefa, Entrop, Hamadi, Numbay, dan Koya timur.
  Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pengawasan,  untuk memperkecil peluang bahan makanan yang dijual mengandung bahan berbahaya. Apalagi menurut dia, selama Ramadan saat ini tingkat konsumsi masyarakat sangat tinggi. Karena itu, untuk antisipasi pedagang nakal yang memanfaatkan moment tersebut dengan menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya, maka BBPOM masif melakukan pengawasan.
 Dalam pengawasan tersebut, pihaknya memang tidak menemukan produk yang dijual yang tidak sesuai standar BPOM, namun menemukan produk yang direturn, atau ditarik kembali oleh distributor.
Mengantisipasi lonjakan harga dan peredaran barang kedaluwarsa di pasaran, Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian akan lakukan sidak di pasara tradisional maupun supermarket.
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dan Sarana Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua, Baji mengatakan selain itu juga dilakukan guna memastikan kestabilan harga bahan pokok maupun komoditi pertanian yang sering menjadi penyumbang inflasi.
"Sidak tersebut sebagai upaya pemerintah memastikan stabilitas harga bahan pokok. Termasuk ketersediaannya jelang ramadan. Kami mengecek harga bapok di pasar tradisional dan retail modern pasca pemilu dan jelang ramadan. Harganya terpantau stabil," kata Ridwan kepada wartawan.