Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Jayapura, Khairul Lie menjelaskan dengan masukan yang telah pihaknya terima, yaitu fasilitas layanan kesehatan dan tenaga medis yang susah, membuat masyarakat Kampung Imsar harus berobat ke Puskesmas Genyem dengan menempuh perjalanan 4 KM, atau merogoh biaya Rp 50 ribu/orang.
Menurut Edward, Program CKG mencakup pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, dan konsultasi kesehatan umum, juga diselingi dengan edukasi pola hidup sehat dan pencegahan penyakit menular.
Lanjutnya, jika ada pemangkasan anggaran atau penyesuaian anggaran, maka pihaknya akan melakukan rasionalisasi, bahkan pihaknya siap mendampingi kampung-kampung untuk melakukan perencanaan program kedepannya.
Seperti yang diungkapkan, Staf Balai Kementrian Sosial, Yason Lensru, sudah sejak tahun 2023 pihaknya melatih mama Papua yang ada di Kampung Abar dan Kampung Kayu Batu mengembang kerajinan gerabah tanah liat karena memang dasarnya mereka sudah memiliki keterampilan membuat gerabah.
Menurutnya, seandainya jika pemilik hak ulayat mengizinkan, maka pemasangan 1.000 kubus tersebut suda dilakukan dari tahun 2024 lalu, dimana jika pemasangan drainase telah dilakukan secara otomatis jalan pasar lama sudah menjadi lebih.
Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay, S.I.K melalui Kasat Lantas Polres Jayapura, AKP Robertus Rengil, menjelaskan Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas, menekan angka pelanggaran, serta meminimalisir risiko kecelakaan di jalan raya.
Terkait bagaimana pemeriksaan kesehatan gratis, Pj. Gubernur Papua menjelaskan bahwa masyarakat yang hendak melakukan pemeriksaan kesehatan kesehatan, dapat dilakukan pada saat hari ulang tahun pada bulan itu mereka dapat memberikan kondisi kesehatan mereka.
Dengan meningkatkan kinerja dapat membantu ASN dalam menyelesaikan tugas dan menyusun rencana kedepannya, bahkan jika belum sesuai dengan aturan, mari lakukan perbaikan-perbaikan, melakukan penyempurnaan- penyempurnaan dalam minggu kerja ini.
Ketua Kelompok Substansi Pemasaran Hasil Perkebunan Ditjen Perkebunan, Elvyrisma Nainggolan menjelaskan dengan adanya mesin produksi sagu merupakan hal yang sangat positif, karena langsung menyentuh masyarakat.
“Kami masih mengumpulkan bukti-bukti untuk dinaikan ke tingkat penyidikan, dan setelah cukup alat bukti akan kami tetapkan tersangka, sebelumnya kami akan lakukan gelar perkara lebih dulu,” sambungnya.