Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh oleh PJ Walikota Jayapura Frans Pekey melalui Asisten 1 Kota Jayapura, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Abdul Majid, serta seluruh BP YPK ditanah Papua.
  Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT meminta kepada seluruh kepala sekolah yang Sertijab tersebut untuk melaksanakan tugas dengan baik. Karena menurutnya, ada beberapa informasi    yang akurat setelah dirinya sampai ke beberapa sekolah khususnya untuk SD. Bahkan bupati Romanus memohon dengan sagat kepada para sekolah tersebut untuk melaksanakan tugas dengan baik.
 Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan bahasa ibu agar tidak terlupakan serta ikut mendukung kebijakan Perbup nomor 21 tahun 2021 tentang penerapan pembelajaran kurikulum muatan lokal Bahasa Ibu di Papua. Kegiatan ini berlangsung pada sabtu tanggal (07/10/2023).
 "Termasuk juga memperluas sekolah penggerak, juga guru penggerak. Harapan Kita semua sekolah menjadi sekolah penggerak dan semua guru di sekolah menjadi guru penggerak. Karena itu harus terus dilakukan pengimbasanya ke sekolah-sekolah," ujar Dr. Frans Pekey, usai melangsungkan pertemuan dengan sejumlah guru dari berbagai jenjang di kota Jayapura, Jumat (6/10).
"Ada beberapa kebijakan yang juga turut disampaikan pada kesempatan ini, misalnya digitalisasi di sekolah mulai dari penerimaan siswa baru, sistem pembayaran TPP, laporan pendidikan dan data Dapodik termasuk hal-hal yang lain yang mana semuanya harus dilakukan secara digitalisasi," katanya.
 Kegiatan kali ini di lakukan di alun-alun Kota Serui bersama anak-anak SD yang di pimpin langsung oleh Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Herzoni Saragih melalui Kabag SDM di dampingi oleh Kasat Lantas, KA SPKT, Kasi Humas dan anggota Polres Kepulauan Yapen.
Kepada Dinas Pendidikan dan Kebuyaan Kabupaten Supiori Yustinus Kiambo, S.Pd yang dikonfirmasi terkait sekolah tersebut mengatakan, akibat dari kerusakan tersebut beberapa ruang kelas tidak bisa difungsikan lagi sebagai ruang belajar anak-anak.
"Berhasil di tingkat provinsi, 10 orang pelajar tingkat SD dan SMP kita akan mengikuti O2SN dan SGI di tingkat nasional mewakili Provinsi Papua," ungkap Kadis Pendidikan Keerom, Stenly Moningka saat ditemui Ceposonline.com di ruangan kerjanya, Jumat (15/9/2023).
  Setelah mendapatkan izin, Jayapura Graffity atau J Graf melakukan Jamming di tiga bus yang terparkir rapi. Tidak hanya pria, melainkan ada dua sosok perempuan yang sibuk menyemprot cat di dinding bus.
Guru SD Inpres Liki Distrik Sarmi Bella Kapitarau mengaku berterima kasih kepada Pemda kabupaten Sarmi dengan diikusertakan dengan anak didiknya, Mescy Teno pada pelatihan menghitung dengan metode gasing,