Dansatgas Yonif 111/KB Letkol Inf. Agus Satrio Wibowo S.I.P, menekankan anggota jajaran Pos Statis pengamanan wilayah Perbatasan Negara RI-PNG tersebut untuk selalu waspada dalam kondisi dan situasi apapun di wilayah tugas operasi.
Barang tersebut dari jasa pengiriman telah melalui pemeriksaan X-ray Regulated Agent dan pada saat barang diperiksa melalui mesin X-ray terdeteksi barang mencurigakan pada tampilan layar monitor.
Dansatgas Letkol Inf. Agus Satrio Wibowo mengatakan Jumat berkah merupakan bagian dari binter Satgas dengan membawa banyak pakaian untuk diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Tambang tersebut berada di Kali Satu, Distrik Seredela, Kabupaten Yahukimo. Mereka ditemukan pada Jumat (27/10) dan dibawa ke RSUD Dekai, Yahukimo. "Para korban berhasil diidentifikasi Sabtu (28/10)," ucapnya kemarin.
Diberitakan sebelumnya bahwa personel gabungan TNI Polri yang terdiri dari Satgas Damai Cartenz, Polres Yahukimo dan Kodim 1715/Yahukimo telah menemukan lagi 6 jenazah korban pembantaian KKB. Para korban ditemukan pada Jumat dini hari (27/10).
Upaya penyisiran yang dilakukan aparat keamanan TNI Polri pasca pembantaian 7 pekerja tambang di Distrik Seradala Kabupaten Yahukimo mendapatkan hasil yang mengejutkan.
Pos Km 30,Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 111/KB melaksanakan Binter di Kampung Devisi 8, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel-Papua Selatan, dengan melaksanakan program Kampung Damai dengan membagi-bagikan pakaian layak pakai dan memberikan pelayanan pengobatan gratis untuk warga pedalaman.
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Dafi Bastomi, menyatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk menjamin keamanan masyarakat Kabupaten Pegunungan Bintang.
Dalam Kunjungannya, Dankolakops Brigjen TNI Agus Widodo, S.I.P, M.Si, didampingi oleh ketua Persit Koorcabrem 174 PD XVII/Cenderawasih dan rombongan, selain memantau Kondisi Pos Komando Taktis, Danrem juga mengecek moril personil Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 111/KB sekaligus memberikan pengarahan.
“Kami pikir mau datang hanya untuk minum kopi namun saat mendekat tiba – tiba kami semua dikelilingi dan siap untuk memanah dan ditembak,” kata Isa, salah satu korban selamat, Jumat (20/10). Ia menceritakan ketika itu ada seorang temannya yang hendak ditembak namun tidak bisa tertembak karena peluru macet.