Kemenangan itu membuat Meksiko U-17 berhak melaju ke babak selanjutnya, karena mereka kini mengumpulkan empat poin. Mereka menggusur posisi skuad Garuda Muda dengan dua poin.
Menang itu pun masih bergantung hasil duel di grup F antara Selandia Baru U-17 dan Meksiko U-17 yang juga berlangsung hari ini. Kalau Meksiko yang sudah mengoleksi satu angka menang, selesai sudah, tim berjuluk El Tri itulah yang merebut tiket keempat atau terakhir lolos lewat jalur peringkat ketiga terbaik. Sedangkan tiga tiket lain lewat jalur tersebut sudah dikantongi perwakilan grup B, C, dan D.
El Tri juga bisa lolos jika bermain imbang. Syaratnya, mereka harus imbang dengan gol 1-1, 2-2, dan seterusnya. Serta berharap duel Korea Selatan melawan Burkina Faso di grup E juga berakhir imbang.
Pertandingan formalitas itu karena sudah tidak akan menentukan lagi bagi kedua tim, apalagi Prancis U-17 maupun Amerika Serikat U-17 sama-sama telah mengunci tempat ke babak 16 besar.
Indra Sjafri memastikan hal tersebut. Dia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan PSSI. ”Saya sudah menerima tugas dari ketua umum PSSI untuk menangani Indonesia U-20 sampai 2027. Timnas ini nanti akan diisi anak-anak kelahiran 2006 dan 2007. Maksimal kelahiran 2005,” kata pelatih 60 tahun itu.
Meski kalah dan duduk di peringkat ketika Grup A, peluang Garuda Muda untuk lolos ke babak 16 besar masih ada. Namun, situasinya harus ditentukan dua pertandingan di grup lain. Yakni laga Korea Selatan melawan Burkina Faso di Grup E dan Meksiko kontra Selandia Baru di Grup F.
Dengan ketentuan hanya dua tim teratas yang dapat lolos langsung ke fase 16 besar, maka Indonesia dipastikan gagal lolos dari jalur tersebut. Sebab, dua posisi teratas Grup A dihuni oleh Maroko yang memiliki total enam poin dan Ekuador dengan lima poin.
Local Organizer Committee FIFA World Cup U-17 bersama pemerintah daerah dari masing-masing host city mampu memberi ruang buat penonton disabilitas untuk ikut meramaikan turnamen ini.
Indonesia U-17 sempat tertinggal dua gol di babak pertama. Gawang Garuda Muda yang dikawal Ikram Griffari dibobol Aloui melalui titik penalti pada menit ke-29, dan gol Ait Boudlal sepuluh menit kemudian.
Selama 15 menit awal pertandingan, Argentina mencoba membongkar pertahanan Polandia melalui dua lini sayap. Tapi pergerakan dari Subiabre dan Laplace mampu diredam oleh trio lini belakang Polandia Szala, Kryzyanowski, dan Orlikowski.