Tiga bakal calon presiden (capres) melakukan makan siang bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/10). Ketiga bakal capres yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto kompak memakai batik bersama Presiden Jokowi.
”Presiden pernah mengatakan bahwa beliau mendukung ketiga capres demi kebaikan bangsa, nah siang ini (30/10), ketiganya diundang ke istana,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai NasDem Hermawi Taslim kepada wartawan, Senin (30/10).
"Itu adalah ide dalam menanggapi hasil survei Burhanuddin Muhtadi di era pandemi. Kalau ide saya itu bagus silakan diikuti yang penting secara konstitusional. Tapi kalau tidak ya jangan dikembangkan, jangan dilakukan," jelasnya.
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan akan tetap loyal pada Presiden Joko Widodo. Hal itu disampaikan Luhut ketika dirinya masih terbaring sakit di Singapura, di tengah-tengah isu yang sempat beredar bahwa ia akan mundur dari jabatannya sebagai Menko Marves.
Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Muhamad Suryawijaya memastikan itu. Dia tahu betul jika Jokowi tidak pernah menghembuskan isu tiga periode kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Soal perpanjangan jabatan, Puan menegaskan bahwa, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah meminta untuk masa jabatannya diperpanjang menjadi tiga periode.
"Orang tua itu tugasnya hanya mendoakan dan merestui keputusan (Gibran) semuanya. Karena sudah dewasa ya jangan terlalu mencampuri urusan," kata Presiden Jokowi usai menjadi Pembina Upacara Hari Santri di Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, Koalisi Indonesia Maju (KIM) masih dinamis dalam menentukan cawapres. Meskipun sudah ada yang membuat SKCK, belum tentu menjadi keputusan akhir.
Yusril yang berstatus ketua umum Partai Bulan Bintang mengaku tidak bisa melepaskan jati diri sebagai akademisi. Menurut dia, diktum putusan MK sangat problematik. Sebab, diktumnya menyatakan umur 40 tahun itu bertentangan dengan UUD 1945 kecuali dimaknai pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah. Jika ditelisik lebih dalam, hanya tiga hakim yang bersepakat dengan putusan itu.
"Cawapres yang dipilih oleh PDIP, yang akan mendampingi Bapak Ganjar adalah Bapak Prof. Dr. Mahfud MD," kata Megawati dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (18/10).