Meski demikian namun dari seluruh Kabupaten/Kota pihaknya memberikan apresiasi kepada Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Sarmi, karena kedua daerah ini berhasil mendorong masuk dalam zona hijau dan kuning.
PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM menyatakanimunisasi polio yang dilakukan dipasar ini agar bsa menjangkau masyarakat dan anak -anak lebih banyak, selain itu informasi kesehatan yang disampaikan petugas bisa diketahui masyarakat, karena diketahui pasar ini merupakan tempat berkumpul orang melakukan transaksi jual beli pasti banyak pengunjung kesini membawa anak mereka.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua pegunungan Ny Herwin Wanggai menyakatan hari ini PKK berkerjasama dengan puskesmas Wamena dimana PKK mendukung secara moril maupun materil kepada petugas Puskesmas untuk melakukan penetesan imunisasi Polio, karena PKK sendiri merupakan organisasi yang dekat dengan keluarga.
Darwin Tobing menyebutkan, digelarnya PIN Polio di Kabupaten Puncak sebagai upaya pencegahan setelah adanya informasi bahwa tiga kasus virus polio varian baru sudah ditemukan di Papua. Dimana satu kasus di Mimika, Papua Tengah, satu kasus di Nduga, Papua Pegunungan,dan satu kasus di Asmat, Papua Selatan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provisi Papua pegunungan dr. Ronny Situmorang, M. Kes menyatakanpemberian imunisasi Polio ini karena untuk memberikan perlindungan kepada anak -anak yang akan menjadi generasi penerus di Papua pegunungan sebab kasus ini sudah masuk ke wilayah Papua pegunungan seperti di Kabupaten Nduga, dan juga di Provinsi Papua tengah Kabupaten Mimika dan Provinsi Papua selatan kabuaten Merauke.
Di dua kabupaten ini yang dilakukan Pemprov tak hanya monitoring pengawasan penyelenggaraan pemerintahan tetapi juga pengendalian inflasi, penanganan stunting, kemiskinan ekstrem dan percepatan cakupan imunisasi polio serta bantuan atau sinergi kegiatan di dua kabupaten tadi.
Edward menerangkan, untuk imunisasi putaran ke dua telah mencapai 6.363 anak atau 29,1 persen, yakni anak usia 0-59 bln 3.629, anak usia 5-<7 tahun sebanyak 2.006 anak dan anak usia 7 tahun sebanyak 728.
Karena itu, kata dia, pihaknya terus melakukan upaya untuk mengoptimalkan capaian pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di daerah ini dengan menyisir anak usia 0-8 tahun atau hingga kelas dua SD.
Pelaksanaan PIN Polio sendiri sudah dilakukan pada 7 Mei 2024. Pelaksanaan PIN membutuhkan strategi lain untuk Kabupaten Jayapura, mengingat banyak aktivitas libur dan mengejar cakupan vaksin polio (tetes manis) ada beberapa upaya yang dilakukan Dinkes Kab. Jayapura. Salah satunya dengan mempercepat pelaksanaan PIN 2 yang seharusnya dimulai pada awal bulan Juli, ini sudah digenjot pada akhir bulan Juni.
Hanya saja kata Ridwan, cakupan imunisasi masih sangat rendah. “Seharusnya, dalam dua pekan sejak 27 Mei 2024, kita sudah mencapai target putaran pertama 95% dan lanjut ke putaran berikutnya. Tapi, hingga kini hampir satu bulan berlalu, kita belum mencapainya,” kata Ridwan.