Kasat Reskrim Polres Mimika, AKP Fajar Zadiq menjelaskan, kasus pembakaran terhadap helikopter ini diduga merupakan rangkaian dari kasus pembunuhan terhadap warga negara asing (WNA) atas mama Glen Malcolm Conning pada Juli 2024 lalu yang berprofesi sebagai pilot dan bekerja untuk PT Intan Angkasa Air Service.
Pasalnya sepekan sebelum dibebaskan Egianus sempat berkomunikasi untuk dibuatkan proposal pembebasan. Proposal ini tentu bukan hal sepele mengingat berkaitan dengan dua negara, Indonesia dan New Zealand sehingga harus digarap dengan seksama dengan mempertimbangkan standart surat pembebasan yang sifatnya internasional. TPNPB tentunya tak ingin menganggap proposal tersebut hanya sebagai lembaran kertas yang tak memiliki maksud dan tujuan.
Namun dari data yang ditelusuri ternyata kata Melyana ada penyampaian dari pilot yang dianggap menarik. Philip menyampaikan terkait kondisi di Yuguru tempat dirinya tinggal saat penyanderaan. Melyana menangkap ada pesan kemanusiaan yang disampaikan sang pilot dan hal tersebut diyakini releate dengan kondisi di Yuguru. Karenanya ia berpendapat bahwa sepatutnya pemerintah atau siapapun yang peduli patut menengok ke Yuguru.
Penghargaan tersebut diterima Kepala Operasi Damai Cartenz-2024, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani yang dianggap berhasil dalam operasi pembebasan sang pilot. Penghargaan tersebut diberikan secara resmi oleh Atase Kepolisian Selandia Baru di Hotel Fairmont Jakarta
Kepala Komnas HAM RI Perwakilan Papua, Frits Ramandey mengatakan pembebasan pilot Philip diharapkan mengakhiri jatuhnya korban jiwa dan pertumpahan darah di tanah Papua. “Pembebasan ini diharapkan mengakhiri korban jiwa dan ketakutan masyarakat Nduga, sebab selama Philip disandera banyak korban berjatuhan.
Jubir TPNPB, Sebby Sembom menyatakan bahwa pembebasan pilot Philip tak lepas dari konspirasi melemahkan perjuangan pimpinan kelompok penyandera, Egianus Kogoya.
Apalagi dua pekan sebelumnya TPNPB baru saja merilis proposal pembebasan pilot sesuai kesepakatan Egianus Kogoya. Egianus adalah pimpinan kelompok TPNPB yang menyandera sang pilot. Dan dibalik suksesnya Philip keluar dari Nduga tak lepas dari pendekatan yang dilakukan Edison Gwijangge. Ia harus keluar masuk markas Operasi Papua Merdeka (OPM) untuk meyakinkan jika Philip memang harus dibebaskan.
Jenderal Sigit menyampaikan bahwa keselamatan sandera adalah prioritas utama sejak awal operasi. Menurutnya, upaya yang dilakukan tim negosiasi sangat tepat, yaitu menempatkan keselamatan sandera di atas segalanya, tanpa mengedepankan tindakan represif.
Sang pilot setelah dijemput di Nduga, langsung diterbangkan ke Timika dan kini berada di Jakarta dan rencananya akan bertemu keluarganya di Bali. Intensitas upaya pembebasan dalam sebulan terakhir memang cukup tinggi.
Juru Bicara TPNPB, Sebby Sembom menjelaskan bahwa pembebasan ini murni didasari karena nilai kemanusiaan. Iapun mengkisahkan bahwa pada 7 Februari 2023Â pasukan TPNPB Komando Wilayah Pertahanan III Ndugama Derakma di bawah Pimpinan Panglima Brigadir General Egianus Kogeya dan pasukannya menahan pilot asal Selandia Baru, Philips Mark Mehrtens dan membakar pesawatnya.