“Luar biasa. Para pemain timnas benar-benar menunjukkan bagaimana Indonesia yang sesungguhnya. Saya apresiasi dan bangga atas permainan timnas yang tak hanya mampu bangkit usai kalah di laga pertama, namun mereka malah tampil penuh semangat,” kata Erick dalam keterangan tertulis yang didapat pewarta.
Namun, ada hal menarik terkait keberhasilan tim asal Brasil itu melaju ke final ajang bergengsi tersebut. Menurut Pelatih Fluminense, Fernando Diniz, keberhasilan tim asuhannya tak lepas dari kontribusi dua pemain veteran, Marcelo dan Felipe Melo.
Dewan FIFA memilih secara mutlak Chile sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2025 dan juga Polandia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 Wanita pada 2026 mendatang.
Anak asuh pelatih Christian Wuck keluar sebagai juara setelah menamatkan perlawanan sengit Prancis U-17 melalui drama adu penalti dengan skor 4-3 (2-2). Gelar juara di Stadion Manahan, Solo, ini sekaligus menjadi yang pertama kali bagi Der Panzer di kategori kelompok umur.
Christian Wueck pelatih yang berhasil membuat Jerman membawa pulang trofi Piala Dunia U-17 ini mengucapkan terima kasih kepada Indonesia sebagai tuan rumah.
“Alhamdulillah pada 2 Desember 2023 yang lalu Indonesia telah selesai dilaksanakan World Cup untuk U-17, telah sukses dan penyelenggaraannya sangat baik, dan ini diapresiasi oleh FIFA sebagai salah satu event yang terbaik,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media pada Senin (4/12), di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Semakin membanggakan karena Mali U-17 menang dengan skor meyakinkan, tiga gol tanpa balas. Tiga gol Mali U-17 masing-masing diciptakan oleh Ibrahim Diarra pada menit ke-9, Mamadou Doumbia (45’), dan Hamidou Makalou (48’).
Uzbekistan langsung bermain dengan pressing tinggi, hasilnya empat menit pertandingan berjalan Amirbek Saidov mampu merobek gawang Tommy Setford. The Young Lions yang tertinggal mencoba untuk menguasai tempo permainan, namun di sisi lain Uzbekistan menerapkan pressing tinggi untuk mengacaukan pola permainan.
Namun, Amerika Serikat berhasil memperkecil ketertinggalan melalui Habroune sepuluh menit kemudian. Namun, Jerman kembali unggul 2-1 setelah Moerstedt memberikan keunggulan pada menit ke-34.
Spanyol U-17 memang bermain sesuai karakter mereka, yakni berusaha mendominasi penguasaan bola. Dan, itu terbukti ketika La Rojita menghasilkan 65 persen penguasaan bola berbanding 35 persen milik Jepang.