Sekwan Juliana tak hanya sekadar bersilaturahmi, tapi ia juga membawa beberapa bantuan berupa beras, Indomie, gula pasir, teh celup, minyak goreng dan telur. “Kegiatan ini biasanya kami lakukan rutin tiap tahun dalam momen ibadah puasa. Kami turun berbagi dengan teman-teman pesantren,” ungkap Juliana kepada awak media.
Dering bel listrik berbunyi, waktu sudah menunjukan pukul 11.45 WIT. Semua anak anak yang mondok di pesantren Ya Bunaya di Waena terlihat cukup teratur keluar dari ruang kelas. Mereka baru saja selesai belajar, bergegas langsung meninggalkan ruang kelas setelah buny bel terdengar, Senin (10/3) siang kemarin.
"Kita harus bersatu menolak paham yang dapat merusak kerukunan. Santri harus menjadi garda terdepan dalam melawan segala bentuk ekstremisme yang merusak," tambahnya.
Dia mengatakan apabila itu dibangun pondok pesantren memang sangat tidak dimungkinkan. Apalagi daerah itu sesuai dengan RT RW nya hanya untuk kawasan pemukiman. Kemudian kondisi saat ini juga wilayah tersebut sudah masuk pada wilayah pemukiman padat, sehingga tidak dimungkinkan lagi untuk membangun pondok pesantren yang membutuhkan lahan yang sangat luas.
Asisten I Setda Kota Jayapura yang juga menjabat sebagai Plh. Sekda Kota Jayapura Evert Merauje menjelaskan, rapat itu dihadiri oleh perwakilan pihak yayasan Bina Hasana Al-Fathi sebanyak 25 orang.
Pertama kalinya, Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se Indonesia (MP3I) hadir di Provinsi Papua Selatan yang merupakan Daerah Otonomi Baru (DOB) Pemekaran Provinsi Induk Papua. Sejumlah tokoh penting MP3 I dari luar daerah hadir di Merauke untuk menyaksikan prosesi pelantikan, tabligh akbar.
Acara haflah berlangsung mulai pukul 08.00 WIT berlangsung cukup meriah. Diawali dengan pembacaan Tasmi oleh santiwan dan satriwati, video profil wisudawan/wisudawati, pembacaan capaian santri dan lain-lain.