Empat gol kemenangan pasukan Mutiara Hitam julukan Persipura Jayapura dicetak oleh Syaiful Indra menit 59, brace Gunansar Mandowen menit 67 dan 84 serta gol Brian Fatari menit 90+1.
Ian Kabes dan kolega harus ekstra hati-hati jika tidak ingin kehilangan poin di rumah sendiri. Mengingat Kalteng Putra bukan tim yang mudah mereka kalahkan.
“Semua pemain dalam kondisi bagus dan ini modal bagus, sehingga pada laga perdana nanti semua pemain bisa tampil maksimal,” ungkap Ricky Nelson melalui rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Jumat (26/8).
Hal itu cukup berpengaruh, pasalnya, Ricky menilai mereka tidak bisa mengukur kekuatan mereka. Sebab lawan-lawan yang mereka hadapi dalam laga uji coba memiliki level yang jauh dari mereka.
PT. Ulam Laut Nusantara musim ini mengucurkan dana senilai Rp 3 miliar yang langsung ditransfer ke rekening PT. Persipura Papua. Tentu dana tersebut sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan tim saat ini.
Tapi dirinya dirinya mengaku masih buta dengan kekuatan delapan calon lawan mereka yang ada di wilayah timur, yakni Persiba Balikpapan, Kalteng Putra, Deltras Sidoarjo, Putra Delta Sidoarjo, Sulut United, Persipal Palu, Persewar Waropen dan PSBS Biak, ia mengakui sulit mencari data tentang kekuatan dan kelemahan lawan.
Ini sebuah modal bagi bagi tim berjuluk Mutiara Hitam itu untuk menatap kompetisi liga 2 2022/2023 yang tinggal menghitung hari lagi. Pasalnya kompetisi kasta kedua tanah air itu digulir pada 28 Agustus mendatang. Sementara Persipura akan melakoni laga perdana kontra Kalteng Putra pada 29 Agustus.
Untuk wilayah timur, laga pembuka akan menyajikan pertandingan Babel United (Persipal) menjamu tamunya Persiba Balikpapan yang digelar di Stadion Gawalise Palu.
“Iya besok kita rencana uji coba dengan lawan Ifan Sport, rencana di Stadion,” ungkap juru taktik Persipura Jayapura, Ricky Nelson kepada Cenderawasih Pos ketika dihubungi via telepon selulernya, Jumat (19/8) sore kemarin.
Kondisi tersebut tentu membuat para Persipura harus pandai-pandai mengelola dana yang sangat minim, agar tak "kehabisan bensin" di tengah kompetisi Liga 2. Yang paling menyita perhatian besar adalah biaya transportasi.