“Ke empat korban yang masing-masing bernama Laabadila (Pengemudi), Mustari, Jhoni, Sandri ditemukan tadi siang sekitar pukul 11.00 WIT oleh masyarakat yang kebetulan melintas di lokasi kejadian,” kata I Wayan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna melalui Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Asmat, Wagianto menjelaskan, pencarian dimulai dengan menyisir wilayah perairan tempat kejadian, Muara Betcbamu Muara Ayip hingga Muara Atsj.
Laporan terkait perahu terbalik ini pun disampaikan oleh Kasat Pol Air Asmat Rizet Sion Paotonan kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Pos Pencarian dan Pertolongan Asmat pada Rabu 29 Januari 2025 pagi.
“Rabu pagi (Kami) menerima laporan bahwa pada selasa sore tepatnya pukul 18.30 WIT telah terjadi laka laut sebuah perahu ketinting berpenumpang 8 orang berangkat dari Atsj tujuan Comoro. Namun pada saat di perjalanan perahu tersebut dihantam ombak dan terbalik di sekitar perairan kali Betc,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu siang.
Kapolres Merauke AKBP Leonardo Yoga, SIK, MM melalui Kapolsek Neukenjerai Iptu J. Sitanggang, mengungkapkan, kapal atau perahu milik WNA tersebut diketahui terdampar di pesisir pantai setelah pemiliknya bernama Gianluca Massimo pada Senin (29/7) sekitar pukul 17.35 WIT datang ke Polsek Naukenjerai melaporkan bahwa saat ini kapal miliknya sedang berlabuh di pesisir Pantai Onggaya dikarenakan kehabisan BBM.
Setiap ketemu dengan Tiongkok memang selalu close finish, kalahnya tipis cuma 0,0 sekian detik. Ada sejarah sendiri persaingan dengan Tiongkok ini. Sangat-sangat ketat hampir di semua nomor, jadi kalau menghadapi mereka, kita harus all-out,” ujar Suryadi, pelatih kepala tim perahu naga Indonesia, dipetik dari rilis NOC Indonesia.