"Pergantian penerapan IKM di semua satuan pendidikan, memang dari jenjang SD SMP SMA SMK, belum semua sekolah melaksanakan. Harapan kami di tahun ajaran baru 2024 itu semua sekolah sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka di semua satuan pendidikan," kata Elen Montolalu, Jumat (3/11).
Dalam kunjungannya kali ini Bupati didampingi Sekda Keerom, Trisiswanda, Kadis Pendidikan, Stenly Moningka, tokoh agama, TNI-Polri, tokoh masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya menyambangi dua kampung diantaranya Kampung Molof dan Warlef di Distrik Senggi.
Nabilah lulus dengan dua gelar sekaligus. Yaitu, Bachelor of Arts (BA) di bidang marketing dari University of Hull dan Sarjana Manajemen (SM) dari SBM ITB. Nabilah lulus dalam waktu tiga tahun. Mahasiswa double degree SBM ITB dan University of Hull lulus rata-rata membutuhkan waktu empat tahun.
Selain Prodi Spesialis, tapi juga Program Studi untuk Strata 2, yaitu magister Kedokteran, tapi juga Pasca Sarjana Keperawatan, dan beberapa prodi lainnya yang akan dibuka. "Mungkin yang paling cepat kami buka dalam waktu dekat ini adalah Prodi Psikologi," kata Dekan FK Uncen kepada Cendrawasih Pos, Kamis (2/11).
"Soal pembangunan gedung untuk SMPN 1 Sentani yang dipindahkan ke Toladan memang pembangunan sudah berjalan, tapi apakah nanti bisa langsung peserta didik belajar di sana atau tidak, nanti Pj Bupati Jayapura yang arahkan dan putuskan, karena saat ini baru dalam langkah pembangunan,"jelasnya.
Koordinator kegiatan dr Helena Maria Maniboey mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-69 tahun FK Unair. “Kami gabungkan antara Dies Natalis ke-69 tahun FK Unair dan peringatan pendidikan 110 tahun pendidikan dokter di Surabaya,” katanya.
"Mereka sudah mengikuti ANBK secara baik dan lancer. Bagi sekolah yang Sarprasnya belum lengkap, mereka bisa bergabung dengan sekolah yang memiliki Sarpras lengkap, sehingga kegiatan ANBK bisa diikuti dengan baik bagi peserta didik kelas 5 SD,"ungkapnya saat ditemui wartawan Cenderawasih Pos, di ruang kerjanya, Senin (30/10) kemarin.
"Sekarang kita mulai dengan bahasa Tobati, tapi sebenarnya 8 bahasa yang ada di Kota Jayapura ini sudah mulai terancam semua. Ini karena penutur aktifnya banyak yang meninggal kemudian terjadi kawin campur. Kemudian orang tua berbicara kepada anak cenderung menggunakan bahasa Indonesia," jelasnya.
"Kita harap 5 sekolah yang telah menerima Penghargaan Adiwiyata Nasional tahun 2023 bisa terus memacu dan memicu untuk kedepannya bisa meningkat lagi dalam meraih penghargaan menjadi Adiwiyata Mandiri,"ungkapnya kepada wartawan Cenderawasih Pos di Sentani, Jumat (27/10) kemarin.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Abdul Majid menjelaskan, melalui kegiatan itu memberikan waktu dan panggung, apresiasi kepada para peserta didik untuk berkarakter mengapresiasi diri dalam rangka mengimplementasikan nilai-nilai profil belajar pancasila.