Ketua Posko Angkutan Laut Lebaran Pelabuhan Jayapura, Semuel Yabes Yermia menjelaskan bahwa bertepatan dengan momen arus balik terakhir, posko angkutan laut lebaran juga telah ditutup.
Hal tersebut disampaikan Ketua Posko Angkutan Laut Lebaran Pelabuhan Jayapura, Semuel Yabes Yermia bahwa puncak arus balik di Pelabuhan Jayapura, puncaknya Rabu (24/4) menggunakan KM. Labobar. Pasalnya dari beberapa kapal yang sudah masuk di Jayapura sebelumnya masih di kisaran 1.200, 1.400 dan kali ini 1.673 penumpang.
Dimana menurut perkiraan, untuk arus balik berjumlah 7.000-an penumpang sementara dari dua kapal yang sandar yakni KM Sinabung dan KM Gunung Dempo baru 2.000-an lebih penumpang yang sudah turun di Pelabuhan Jayapura.
 Ketua Posko Angkutan Laut Lebaran Pelabuhan Jayapura, Semuel Yabes Yermia menjelaskan, pertemuan tersebut, telah dilakukan pada Senin (15/4) kemarin, guna menyikapi insiden yang terjadi di Pelabuhan Sorong.
Kendati demikian, kata Rachmansyah jumlah tersebut merupakan yang terdaftar di sistem penjualan tiket dan memiliki tiket. Ia mengatakan, ada juga penumpang yang tidak memiliki tiket dan diperkirakan cukup banyak.
 Setiap ada kendaraan roda empat yang masuk tak segan-segan mereka pun memberhentikannya dan mengetuk kaca jendela mobil lalu meminta uang. Warga yang datang ke pelabuhan sering dibuat resah akibat ulah oknum-oknum masyarakat itu.Â
Perkelahian tersebut bermula dari adanya anggota TNI AL Marhanlan XIV /Sorong yang menegur personel Brimob Polda Papua Barat yang sedang ada di lokasi. Dia pun tidak menjelaskan dengan detail kata apa yang dilontarkan dalam teguran tersebut.
Hal tersebut terlihat pada KM. Sinabung, yang tiba di Pelabuhan Jayapura pada Rabu (3/4) pukul 11.40 WIT dan berangkat pada pukul 15.00 WIT, nampak penuh dengan desakan para penumpang maupun transporter.
Tanpa menunggu lama, barang bukti kayu Merbau ini akhirnya dilakukan ‘police line’. Dari data yang disampaikan kepada wartawan diketahui jika kayu berbagai macam ukuran ini merupakan milik PT Crown Pasifik Abadi yang rencananya akan dikirim ke Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.
Hal ini diungkapkan Kepala PT Pelni Cabang Timika, Rachmansyah Chaidir mengatakan, untuk standar operasional sebuah pelabuhan harus memiliki fasilitas seperti terminal penumpang, ruang tunggu, parkiran, tempat kontainer, hingga MCK (Mandi, Cuci Kakus).Â