Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-Dunia Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia mulai hari ini, Selasa (3/9) hingga tiga hari ke depan. Kunjungan ini menjadi peristiwa bersejarah bagi umat Katolik di Indonesia.Â
Paus Fransiskus akan tiba di Indonesia hari ini, Selasa (3/9). Hingga tiga hari ke depan, ia akan berkeliling bertemu sejumlah pejabat negara, pertemuan lintas iman, hingga misa bersama puluhan ribu umat Katolik di Stadion Gelora Bung Karno.
  Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto mengatakan pertemuan tersebut dilakukan karena sampai saat ini sudah lebih dari 200 umat Katolik yang telah mendaftarkan diri melalui Keuskupan Jayapura untuk hadir dikunjungan Paus Fransiskus.
 Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Provinsi Papua, Yohanes Walilo, mengatakan rapat tersebut membahas kesiapan akomodasi dan jumlah warga katolik yang akan ke Vanimo. Adapun jumlah warga katolik ke Vanimo untuk mengikuti kegiatan tersebut kurang lebih 160 orang.
 Pada kunjungannya kali ini, Paus diagendakan mengikuti sejumlah kegiatan, mulai dari acara kenegaraan bersama Presiden Joko Widodo, lawatan ke Masjid Istiqlal Jakarta, pertemuan dengan perwakilan Gereja Katedral Jakarta, hingga ibadah akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
 Menurut Purba, terkait kunjungan Paus Fransiskus di Vanimo, saat ini pihaknya bersama instansi terkait telah melakukan koordinasi untuk pengamanan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Menurut Uskup berumur 75 tahun ini ada beberapa hal yang ingin ditunjukan Paus sehingga mau mengunjungi Indonesia. Pertama, Paus mau datang ke Indonesia karena mau menghargai orang Katolik  di Indonesia.
RD Thomas menjelaskan, selama empat hari tersebut Paus Fransiskus rencananya akan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Merdeka. Selanjutnya, Paus juga akan melakukan pertemuan dengan para rohaniawan di Gereja Katedral, tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal dan melaksanakan Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
  Apalagi Vatikan sebagai negara kedua di dunia dan negara Eropa pertama yg mengakui kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Hal itu menjadi tolok ukur, sebab Paus Fransiskus memiliki atensi yang tinggi terhadap persoalan umat yang terjadi di dunia, baik hak asasi manusia maupun persoalan lain di dunia, khusunya di Indonesia.