Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Hana.S.Hikoyabi, mengatakan, berdasarkan Permendikbud Nomor 63 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan dan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) maka perlu adanya Sosialisasi terkait Juknis penggunaan Dana BOSP.
Dimana Bimtek Sulingjar merupakan pokok bagian penting bagaimana satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bisa melakukan perencanaan pembelajaran, Satuan PAUD dapat memahami pendekatan pembelajaran sesuai ana usia din, satuan PAUD juga bisa membangun pondasi ke anak didik termasuk bagaimana hasil asesmen yang dihasilkan bisa untuk mendampingi peserta didik.
  Plt.Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Abdul Majid mengatakan, ada beberapa hal yang ingin dicapai dalam kegiatan itu, yang pertama kompetensi pedagogik yang berbasis holistik, Guru harus memiliki kompetensi kemudian merancang, melaksanakan kegiatan tidak saja fokus pada aspek kognitif.
 Hana S. Hikoyabi mengatakan, untuk 40 PAUD yang menjadi peserta kegiatan tersebut harus bisa mengikuti semua kegiatan dengan baik. Karena semua guru atau pengelola PAUD yang diberikan pelatihan dan pengajaran melalui kegiatan ini tentu sangat positif, baik.
Adapun itu merupakan biaya yang ditanggung pemerintah daerah kepada guru guru PAUD di Kabupaten Jayapura. "Angka Rp. 250 ribu ini sudah termasuk honor kami setiap bulan, bahkan awalnya itu hanya Rp. 150. tapi naik menjadi Rp. 250 sampai sekarang kami hanya dibayar dengan angka segitu," ungkapnya dihadapan BTM.
Kegiatan diawali dengan karnaval budaya bagi peserta. Kemudian dilanjutkan dengan lomba memasukkan bola dalam keranjang, lomba memindahkan Bendera Merah Putih dan diakhiri dengan penyerahan berbagai bantuan seperti sepeda dan perlengkapan permainan anak-anak lainnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat), Margareta V. Kirana mengatakan saat ini Damkar telah melakukan pendidikan kepada anak-anak usia dini, sehingga anak-anak bisa mengetahui apa tangung jawabnya sebagai masyarakat.
Dikatakan, ada tiga hal besar yang ingin dipastikan, pertama, tidak ada aktivitas calistung di penerimaan PPDB, kemudian masa MPLS, masa transisi PAUD SD yang menyenangkan itu selama 10 hari, ketiga menanamkan enam nilai pondasi dasar kepada peserta didik.
Dengan progam kerja yang terarah dan terealisasi. "Dengan adanya rekerda ini, kita coba menyusun program kerja sedemikian valid, sehingga semuanya terealisasi tepat guna," ujarnya.
Direktorat Jenderal PAUD Pokja Holistik Integratif (HI) Kemendikbud Ristek, melalui dua anggotanya melakukan monitoring sekaligus melihat langsung progress dari penanganan stunting di wilayah kerjanya di Papua.Â