Selama libur Lebaran, dr Aaron rutin melakukan pemantauan di setiap ruangan yang ada di RSUD Jayapura. Dimana dari pantauannya, pelayanan di IGD, rawat jalan seperti penyakit dalam, ruang anak-anak, ortopedi, ruang jan
Dijelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (29/3) pagi di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Jayapura. Pelaku juga sempat mengancam korban dengan kata kata “Ko tunggu sa di luar e” “Kasus ini sudah dilaporkan di P
Menurut dia, pengidap virus yang menyerang daya tahan tubuh itu diwajibkan meminum obat setiap hari seumur hidupnya sehingga dengan keberadaan puskesmas di dekat tempat tinggalnya dapat memudahkan mereka mendapatkan pengobatan.
Karena berdasarkan data yang ia dapat dari Dinas Kesehatan Kota Jayapura, kurang lebih sebanyak 731 pasien terduga TB di Kota Jayapura dengan 50 kasus notifikasi dan 42 pasien yang telah menjalankan pengobatan.
Meski berjalan seperti biasa, namun pihaknya menyebut ada pasien yang ditolak lantaran ruang inap di rumah sakit milik pemerintah itu penuh. “Pelayanan kami tetap jalan seperti biasa, cuman kan ada beberapa pasien ditolak lantaran ruang rawat inap di ruang anak-anak full,” ucap dr Aaron melalui sambungan telfonnnya ketika dikonfirmasi.
Direktur Rumah Sakit Dian Harapan, dr.Jon C.F Paat mengakui, ada peningkatan jumlah pasien BPJS Kesehatan yang masuk ke rumah sakitnya, meskipun jumlahnya tidak terlalu signifikan.
Dokter asal Serui ini menerangkan, teknik Awake craniotomy dipilih untuk operasi saraf otak yang melibatkan area-area penting seperti pusat berbicara dan pengecapan. Metode ini memungkinkan tim medis berkoordinasi langsung dengan pasien selama operasi berlangsung.
Kabar baiknya lagi adalah meski gejalanya mirip dengan Mpox namun pihak rumah sakit menyatakan jika pasien tersebut terkena cacar air dan bukan Mpox seperti yang disebutkan diawal. Melalui Direktur RSUD Abepura, Kabid Yanmed RSUD Abepura, dr. Monalisa A. Manufandu menyampaikan pasien tersebut terdiagnosis cacar air dan dirawat sejak 4 September 2024 lalu dan kini sembuh.
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Abepura, dr. Daisy C. Urbinas, menegaskan bahwa pasien yang tengah dirawat di RSUD Abepura bukan pasien dengan diagnosa virus cacar monyet (Monkeypox) tapi cacar biasa.
"Upaya-upaya yang kita lakukan selama ini dan janji saya bahwa kita akan menyelesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kemarin waktu kita habis rapat dan kita minta dikirim menggunakan pesawat, Puji Tuhan hari ini sudah datang dan sudah digunakan hari ini juga," sambungnya.