Ayudin menerangkan, beras Mawar Sulawesi sebelumnya dijual diharga Rp 15 ribu per kilogramnya, kini naik diharga Rp 16 ribu. Sedangkan, jika dijual per satu karung bisa mencapai Rp700 ribu hingga Rp720 ribu.
“Sekarang yang terjadi adalah Otsus juga dipangkas. Sementara kita dituntut untuk melakukan semua hal dan dibilang bahwa orang Papua kita sudah kasih Otsus dan kamu silahkan jalan tapi hari ini yang terjadi dana Otsus ikut dipangkas, DAU dipangkas, dan DAK juga dipangkas,” sindir Nawipa.
Adapun daerah yang mendapat subsidi penerbangan perintis dari pemerintah daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tua Kokonao di Distrik Mimika Barat, Distrik Jita, Kampung Tsinga dan Aroanop di Distrik Tembagapura.
Kata Kepala Disperindag Kabupaten Mimika, Petrus Pali Ambaa mengatakan, sidak dilakukan untuk menguji terkait volume yang sebenarnya dalam kemasan Minyakita. “Sidak itu terkait volume yang tertera dikemasan dengan volume yang sebenarnya setelah dilakukan pengukuran,” kata Petrus saat ditemui,
“Apakah anak-anak senang makanan di masak disini? Senang. Kalau begitu, tugas kalian belajar ya” ucap Lenis Kogoya dan anak-anak SD YPK Sion berbalasan. Ia berharap, sekolah ini urus menjadi contoh untuk sekolah lain yang akan ditunjuk menjadi dapur umum sehingga gizi anak-anak terkawal dengan baik.
Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol. Alfred Papare dalam keterangan persnya mengungkapkan bahwa aksi kekerasan ini telah menyebabkan 9 orang meninggal dunia, 428 orang luka-luka, serta kerusakan material yang signifikan. Adapun total korban jiwa, sebanyak 9 orang meliputi, 5 orang pendukung paslon 01 dan 4 orang dari pendukung paslon 02.
Gubernur mengungkapkan, dalam kunjungan itu ia juga akan mengembalikan masyarakat yang mengungsi akibat perang di Puncak Jaya. “Yang mengungsi juga akan kami kembalikan ke rumah,” ungkap Nawipa.
Menurut Lenis bahwa isu-isu terkait dengan aksi demo penolakan program MBG di tanah Papua ini merupakan bagian dari gangguan keamanan negara, termasuk kaitannya dengan kedaulatan negara, pihaknya pun melaksanakan rapat selama dua kali mengenai persoalan tersebut.
Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Dessy Putrika Rante mengajak perempuan untuk berani melaporkan segala bentuk kekerasan agar pelaku mendapat hukuman yang setimpal sebagaimana diamanatkan oleh hukum.
Pria ini ditangkap karena sebelumnya ia diduga menganiaya bahkan tega merantai tangan seorang perempuan yang merupakan korban berinisial R yang pada Kamis pagi mendatangi kantor Polsek Mimika Baru melaporkan kejadian tersebut.