Operasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Satgas TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN), yang sebelumnya mendapatkan informasi akurat mengenai keberadaan target. Bumi Walo dikenal sebagai salah satu pimpinan OPM Wilaya
Dua nama itu berinisial SM dan PM. Mereka diduga Kelompok Sipil Bbersenjata (KSB) Kodap Sorong Raya, Provinsi Papua Barat. “Dua orang ini sudah mengirim fotonya ke saya,” kata Frits saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos,
Disisi lain, dia juga mengecam pembunuhan terhadap masyarakat sipil yang dilakukan oleh pihak TPN-OPM. Dengan alasan apapun menghilangkan nyawa orang lain dengan melakukan pembunuhan itu merupakan sebuah tindakan melangg
Korbannya dilaporkan seorang anggota TNI dari Satgas Pamtas Yon 500. Kontak senjata ini terjadi antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan aparat TNI di wilayah Titigi, Dist
Serangan brutal yang dilakukan TPNPB OPM inipun mendapatkan kecaman dari berbagai pihak tak terkecuali Barisan Merah Putih (BMP) Papua. Dalam keterangannya Ketua BMP Papua Max Abneer Ohee mengatakan bahwa pihaknya sang
Kata Frits, pembunuhan terhadap pendulang emas di Yahukimo bukan kali pertama. Sebelumnya pada 2023 lalu, kelompok sipil bersenjata juga membunuh 13 pendulang di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo. Menurutnya, berulang
Dan setelah itu dilakukan penarikan seluruh tenaga kesehatan dan tenaga pendidik. Ia menduga kejadian ini bukan setingan TPN OPM melainkan criminal murni. Karenanya ia mendukung aparat untuk segera mengungkap kasus ini d
Ladang ganja tersebut diduga milik Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang digunakan untuk mendukung operasional pergerakan. Dansatgas Yonif 512/QY, Letkol Inf Galih Sakti Pramudyo, me
Hal ini dikarenakan, dalam pemberitaan tersebut beberapa media justru mencatut bahwa jalur yang akan dilewati adalah jalur Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sedangkan, menurut pengakuan Johanis bahwa wilayah itu merupakan permukiman masyarakat dan terdapat beberapa kampung yang dihuni oleh masyarakat adat di kawasan tersebut.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan menegaskan bahwa informasi tersebut merupakan berita bohong atau hoaks. Ia menekankan bahwa kehadiran TNI di wilayah tersebut bertujuan untuk melindungi masyarakat dan membantu penegakan hukum, bukan melakukan tindakan represif terhadap warga.