Baru lima bulan menjabat sebagai Plt Direktur Rumah Sakit Ramela, Fredriks Y. Hisage sudah menunjukkan dedikasi tinggi untuk sebuah nilai kemanusiaan. Tercatat, sedikitnya 20 pasien yang tidak mampu telah mendapatkan lay
Pertemuan ini dilaksanakan di Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Jumat, 8 Agustus 2025 dan dihadiri oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Frans Kambu, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan
Reynold mengatakan setelah menerima video yang beredar pada Rabu 6 Agustus 2025, Ia pun menugaskan Kepala Puskesmas Mapurujaya untuk melakukan investigasi terkait asal limbah medis tersebut.
Menurutnya, beberapa apotek juga diduga membuang sampah medis bersama dengan sampah domestik, sesuatu yang sangat dilarang dalam aturan pengelolaan lingkungan. Ia menegaskan bahwa tindakan seperti ini dapat dikenakan san
Wakil Ketua Komisi 5 DPRP, H. Jayakusuma, menjelaskan bahwa aspirasi tersebut disampaikan langsung oleh para dokter spesialis yang menemui anggota Komisi 5 awal maret lalu. "Itulah yang kami dapatkan dari sejumlah dokter spesialis. Mereka datang bertemu dengan kami di Komisi 5 untuk membahas upaya keterlibatan mereka bekerja di RS Vertikal,” ujar Jayakusuma
Reynold mengatakan, terkait dengan informasi tersebut ia pun baru mengetahuinya setelah dikonfirmasi oleh media ini. Reynold menyebut, ia akan mencari tahu kebenaran informasi tersebut untuk kemudian dilakukan pemanggilan terhadap semua fasilitas kesehatan swasta agar dilakukan evaluasi.
Hal ini buntut unggahan akun Instagram @Timikafolks yang menyoroti hal tersebut lewat unggahannya yang mana pada halaman pertama, bertuliskan “Petugas Kebersihan Kota Keluhkan Klinik di Timika Banyak yg Buang Sampah Medisnya Sembarangan. Bahkan Ada Jarum Suntik Telanjang Berbekas Darah Yang Dibuang Begitu Saja”.
Komandan Lantamal X Koarmada III, Brigjen TNI (Mar) Freddy Jhon Hamonangan Pardosi, mengungkapkan bahwa evakuasi ini dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengenai kondisi darurat medis seorang ABK kapal berbendera Liberia tersebut.
Dokter asal Serui ini menerangkan, teknik Awake craniotomy dipilih untuk operasi saraf otak yang melibatkan area-area penting seperti pusat berbicara dan pengecapan. Metode ini memungkinkan tim medis berkoordinasi langsung dengan pasien selama operasi berlangsung.
Plt Direktur RSUD Jayapura, dr Aaron Rumainum mengatakan ratusan tenaga medis itu bersiaga sejak 23 Desember hingga 6 Januari 2025. Mereka menghandel tenaga medis lainnya yang sedang merayakan Natal.