Aksi ini juga menjadi bagian dari peringatan hari kemerdekaan Papua versi kelompok tersebut yang kerap memicu perhatian publik.Para demonstran memulai aksinya dengan tertib. Mereka membawa poster-poster berisi berbagai pesan yang menyoroti isu Papua, serta menyampaikan orasi di simpang tiga Jalan Kusumanegara, dekat Taman Makam Pahlawan.
Seperti salah satu siswa SMP Papua Kasih, Gregorian Anjelo. Ia termasuk salah satu dari sekian siswa yang berhasil merajut noken meskipun hasilnya baru setengah jadi. Namun pada acara tersebut Anjelo sapaan akrabnya menerima penghargaan dari panitia.
Dalam sambutan Rektor Uncen, Oscar Oswal O. Wambrauw mengatakan sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang kini berstatus badan layanan umum Uncen terus berkomitment untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan tinggi dan pengabdian kepada masyarakat khususnya di tanah Papua dan Indonesia.
Selain itu ada kucuran darah yang keluar dari hidung. Dijelaskan Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Victor D. Mackbon mengatakan Iptu Taufiq Rahim adalah anggota Polresta Jayapura yang bertugas di Polsek Abepura sebagai Kanit Binmas Polsek Abepura.
"Nomase ini mencakup tiga kegiatan, pertama itu kami lakukan sosialisasi ke setiap sekolah, setelah itu masing masing sekolah belajar merajut noken, dan kegiatan terakhir hari (senin red) yaitu pameran hasil rajutan mereka," jelasnya.
Markus merupakan seorang mahasiswa dari Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Amal Ilmiah Yapis, Wamena. Meski kini berstatus sebagai mahasiswa semester akhir, sayangnya, Markus tidak bernasib mujur seperti anak-anak yang lain. Dia harus mencicipi asam garam kehidupan di tengah kegigihannya mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Massa juga mempertanyakan apakah presiden terpilih tidak punya program lain selain mendatangkan transmigrasi ke Ke Papua, Papua tidak butuh transmigrasi, Papua butuh pembangunan Infrastruktur, butuh kesehatan, butuh pendidikan, butuh kesejahteraan, program ini yang penting untuk masyarakat Papua.
Moment Dies Natalis ke-62 ini, kemarin diawali dengan pembacaan maklumat sejarah berdirinya Uncen di tanah Papua. Maklumat ini dibacakan Rektor, Oscar Oswald Wambrauw, di Gedung OSIBA. Di Gedung itu, Ketua Presidium atau Rektor Pertama, Prof R. Soegarda Purbakawatja pertamakali memotori lembaga pendidikan tinggi untuk mencerdaskan putra putri yang ada di tanah Irian Jaya atau sekarang menjadi Papua.
Karena didalamnya akan mencapolok ribuan hektare tanah adat untuk program swasmbada pangan. Untuk menjamin hak hidup masyarakat, maka dengan tegas menuntut Presiden Prabowo untuk segera menghentikan program tersebut. Jika dipaksakan, maka akan terjadi konflik horizontal besar-besaran di tanah Papua.
“Kami mengumpulkan Presiden BEM Universitas Cenderawasih memimpin para Presiden BEM lainnya dan yang disampaikan adalah soal penolakan transmigrasi. Pertemuan kami dilakukan lebih dari dua jam,” beber Lalita usai pertemuan pekan kemarin.