Simbol itu menggambarkan semangat mereka yang bersatu menentang dugaan ketidakadilan. Pengibaran bendera One Piece (Jolly Roger Bajak Laut Topi Jerami) dalam aksi demonstrasi lingkaran Abepura itu diketahui bentuk simbol
Kedatangan mahasiswa yang jumlahnya sekitar ratusan orang tersebut untuk memastikan bahwa Telkom dan Telkomsel mendapatkan kompensasi dari putusnya jaringan internet selama 2 pekan itu serta jaringan internet ke depan ti
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Cahyo Sukarnito, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat yang telah menyampaikan aspirasi dengan cara yang damai.
Massa datang menggunakan kendaraan roda dua dan empat, kemudian membentangkan sejumlah spanduk bertuliskan kritik keras terhadap kondisi bangsa, diantaranya, "RIP Indonesia, RIP Wakil Rakyat, Melindungi Judol Melindas Oj
Mengawali kegiatan, Rektor UT, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si menyapa mahasiswa melalui video zoom conference. Ia menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan memilih UT sebagai mitra dalam membangun masa depa
Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Abdul Rahman Basri, yang memimpin pelepasan menyampaikan apresiasinya. Ia menilai kehadiran mahasiswa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kampung sekaligus pengalaman berhar
Pengukuhan dilakukan langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UT, Prof. Dr. Paken Pandiangan, disaksikan Direktur UT Jayapura, Fajar Rahmadani, Kabid Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Papua, Laurensius Want
Dalam aksi yang disertai orasi bergantian itu, mahasiswa yang tergabung dalam KMPPJ Kota Studi Jayapura ini menyerahkan pernyataan sikap kepada DPRP untuk ditindaklanjuti. Adapun pernyataan sikap yang ditandatangani oleh
Untungnya, kantor tidak terbakar namun kaca-kaca dari kantor tersebut berguguran akibat kena lemparan batu. Polisi yang diturunkan ke lapangan juga tak pelas dari amuk massa dimana salah satu anggota Polisi kena lemparan
Insiden tersebut melibatkan penangkapan mahasiswa Papua dan dugaan penggunaan kata-kata bernada rasis oleh aparat. Kronologis terjadinya tindakan rasime ini, diawali pada 17 Agustus 2019, dimana terjadi penangkapan sejum