“Selain itu, anak anak kita di kampus lainnya terutama kampus kampus yang belum menjalin kerjasama dengan Pemprov Papua. Mereka sudah disampaikan secara lisan bahwa setelah semester ini, jika tidak diselesaikan pembiayaan maka akan dipulangkan. Beberapa kampus tidak lagi mengizinkan mereka melanjutkan studi lantaran tunggakan yang kerap berulang,” bebernya.
Seminar bertajuk PLN Transformation Accelerating Renewable Energi, We’re the New Energy ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengajak para generasi muda lebih berani dan berkontribusi, dalam menjawab tantangan dan peluang pada era ke depan.
Persoalan seperti ini sebenarnya bukan hal baru, pasalnya pada Juni tahun 2023. Beberapa mahasiswa Papua juga diancam dideportasi dengan persoalan serupa, alhasil para orang tua termasuk mahasiswa melakukan aksi di Kantor Gubernur.
Hal ini berkaitan dengan aksi pemukulan terhadap sejumlah mahasiswa Papua saat menggelar unjuk rasa di Kota Kupang. Sejumlah mahasiswa tersebut menggelar unjuk rasa pada Jumat (1/12), dalam rangka memperingati deklarasi Provinsi Papua Barat.
Dia mengatakan, total dana yang disiapkan oleh Pemkot Jayapura sebanyak Rp 1 miliar. Dan itu diberikan kepada 150 mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan studi akhir, sementara 250 mahasiswa masih dalam proses perkuliahan.
Polsek Heram yang menjadi wilayah lokasi kejadian membenarkan peristiwa tersebut. Kapolsek Heram AKP Frengky Rumbiak menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan laporan terkait meninggalnya mahasiswa ini dari rekan korban yang datang melapor ke Mapolsek Heram sekira pukul 12.20 WIT.
Uncen sebagai universitas tertua di Papua, yang sudah mau menginjak usia 61 tahun ini, kini juga tengah berupaya keras mengimplementasikan status PTN BLU ini. Menurut Rektor Uncen Dr. Oscar Oswald O. Wambrauw, SE., MSc.agr, proses impelentasi Universitas Cendrawasih sabagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) masih terus berjalan.
Eco Fest tersebut melibatkan mahasiswa Uncen yang tergabung dalam kelompok Kewirausahan Merdeka. Bahkan pantauan Cenderawasih Pos, tampak halaman Auditorium Uncen dipadati dengan tenda jualan dari peserta yang mengikuti kompetisi tersebut.
Nabilah lulus dengan dua gelar sekaligus. Yaitu, Bachelor of Arts (BA) di bidang marketing dari University of Hull dan Sarjana Manajemen (SM) dari SBM ITB. Nabilah lulus dalam waktu tiga tahun. Mahasiswa double degree SBM ITB dan University of Hull lulus rata-rata membutuhkan waktu empat tahun.
Upacara pengambilan sumpah jabatan bagi dokter Umum tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr. Aaron Rumainum, serta dihadiri secara langsung Rektor Uncen Dr. Oscar Oswald O. Wambrauw, SE.MSc.agr, Jajaran Fakultas Kedokteran Uncen, maupun keluarga dari masing masing Dokter Umum tersebut.