Peristiwa tragis itu terjadi di jalan poros Kampung Amgotro, Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom. Dimana NP (32) yang merupakan tersangka mengendarai mobil Toyota Hilux bersama korban dari arah Waris menuju Fafenumbu.
"Karena merasa terancam DF kemudian mengambil satu buah sajam dan memegangnya tetapi tetap bertahan didalam Loket Reception Hotel. Melihat itu pelaku IB alias Nakamici, RS dan IB tidak berani masuk ke dalam loket Resepsi
Dijelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (29/3) pagi di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Jayapura. Pelaku juga sempat mengancam korban dengan kata kata “Ko tunggu sa di luar e” “Kasus ini sudah dilaporkan di P
Namun, setibanya di lokasi kejadian, korban dihalang oleh sekelompok orang yang sedang meminta tumpangan.Namun, karena dalam kondisi mabuk, korban pun tidak mengangkut para komplotan pria yang menghadang tersebut. Di situlah terjadi penganiayaan dan pelemparan baru terhadap mobil pickup yang dikemudikan oleh korban.
Dia menjelaskan, dari kasus itu, polisi sudah mengamankan tiga orang warga, diduga merekalah yang melakukan provokasi hingga menyebabkan terjadinya gangguan kambtibmas di wilayah itu.
Sambil berteriak-teriak, pelaku berupaya mencium korban Maria Goretti Gebze. Namun korban Maria tidak mau, sehingga pelaku memukulnya membuat mata kanannya memar. Tak hanya itu, NL kembali menggebuk tubuh korban sehingga sebagian tubuhnya babak belur. Saat sudah mulai pagi, korban Katsya Gebze kemudian pulang ke rumahnya dan diikuti oleh korban Maria Goretti.
Namun hal tersebut langsung dibantah Kabag Ops Polres Mimika, Kompol Sajuri. Persoalan dari ketegangan ini sendiri sejatinya dipicu karena masalah sepele. Ada seorang warga yang datang ke pos penjagaan dalam kondisi dipengaruhi minuman beralkohol. Anggota yang sedang berjaga telah menyarankan agar yang bersangkutan untuk pulang, namun sampai di depan pos pria tersebut malah terjatuh.
Kasat Lantas Polresta Jayapura Kota, AKP Muhammad Akbar, S.Sos, mengatakan kejadian tersebut berawal saat korban yang dalam pengaruh minuman keras ini terbaring di tengah jalan, kemudian ada kendaraan roda empat yang datang dari arah Koya menuju Jembatan Merah dengan kecepatan tinggi.
Kapolres Biak Numfor AKBP Ari Trestiawan, mengatakan dalam proses pengamanan Pilkada 2024, lebih khusus di proses pendaftaran kali ini pihaknya telah menempatkan sejumlah petugas-petugas pengamanan, dan juga anggota satintelkam untuk melakukan penjagaan, dan anggota Brimob.
Ia kesal dengan aktifitas di sekitar toko tersebut, dimana setiap hari selalu saja ada orang yang mabuk dan membuat resah warga sekitar. Sebagai anak pemilik ulayat tempat dimana toko tersebut berdiri iapun meluapkan bentuk protesnya dengan membakar dua sofa tepat di depan toko.