Diakuinya, ketersediaan ternak sapi di Papua cukup, bahkan melebihi dari kebutuhan yang ada. Sementara untuk kambing tercatat sebanyak 693 ekor dan yang dibutuhkan 309 ekor, artinya ada surplus 384 ekor kambing.
Setiyo menyebut bahwa 12 ekor ini didistribusikan ke Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura. “Kami menyesuaikan dengan jumlah kabupaten yang ada dan kami lihat semua daerah juga menyiapkan hewan kurban,” jelasnya.
Sebanyak 48 orang yang terdiri dari dokter hewan dan para medik vetermen tersebar di seluruh kabupaten/kota provinsi Papua. Untuk memastikan kesehatan hewan menjelang Iduladha, Dinas Peternakan dan Perkebunan, Papua menyebar 48 tim, setiap kabupaten/kota memiliki satu tim. Masing-masing tim terdiri dari dokter hewan serta petugas paramedis.
Aesri mengatakan stok daging sapi saat ini di kota Jayapura masih terpantau setabil. Daging sapi tersebut kata dia bersumber dari kabupaten Kerom, Jayapura maupun kota Jayapura. Biasanya penjualan tulang sapi meningkat mendekati lebaran. Dalam sehari, penjual daging sapi menghabiskan dua ekor sapi untuk melayani kebutuhan masyarakat
“Penyerahan sapi kurban dalah wujud nyata dari perhatian pemerintah pusat dan Pemprov terhadap kesejahteraan umat. Saya berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar, terutama bagi mereka yang kurang mampu,” kata Derek.
Menurut Jean Rollo, untuk kebutuhan daging sapi khusus Hari Raya Idul Adha hampir 75 persen, dengan demikian meski jumlah konsumsi meningkat, namun pihaknya optimis daging sapi di Kota Jayapura masih tersedia.
Orang nomor satu di Indonesia ini memberikan bantuan sapi jenis limosin dengan berat kurang lebih 845 kg. Dan sapi tersebut sudah dirawat selama kurang lebih 5 bulan oleh peternak bernama Umar di kandangnya yang berlokasi di Kabupaten Keerom.
Kepala bidang (Kabid) Haji dan Bimas Islam Kanwil kemenag Provinsi Papua, H. Musa Narwawan, S.Ag, mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu laporan dari kabupaten/kota untuk menentukan berapa banyak nantinya hewan kurban akan disembelih. Sebab, hingga kemarin belum ada laporan terkait hal itu.
Munawir, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke ditemui media ini seusai pembukaan pasar hewan tersebut mengungkapkan, bahwa pasar hewan ini akan berlangsung sampai 15 Mei 2024. Untuk sementara, sekitar 11 ekor sapi qurban di pasarkan di tempat tersebut.
Namun demikian, lanjutMartha Bayu Wijaya, ada hal yang bebeda dari 3-4 tahun lalu. Jika dalam beberapa tahun tersebut, pemotongan sampai pada pengepakan dilakukan secara gratis maka pada hari kurban ini ada biaya yang dikenakan sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Merauke.