Sekretaris DPD REI Papua, Akbar Arif menerangkan jika dilihat dari tahun lalu, penyediaan kuota rumah subsidi bagi MBR Masyarat Berpenghasilan Rendah MBR) masih dibuka bahkan ditambah hingga September 2023.
Sebab lokasi tanah yang terbatas, dan harga tanah di kota Jayapura yang sudah relatif mahal membuat masyarakat memilih tinggal di Koya, apalagi sejak ada Jembatan Youtefa jarak yang ditempuh ke Kota Jayapura relatif lebih dekat.
Sekretaris DPD REI Papua, Akbar Arif mengatakan, pembangunan KPR masih terus dilakukan. Pada dasarnya pihaknya siap melaksanakan pembangunan KPR dan hingga saat ini pembangunan KPR terus berlanjut.
Menurut dia, mempersingkat masa subsidi dapat meringankan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Selain itu, jumlah masyarakat yang bisa menikmati KPR bersubsidi juga jadi bisa lebih banyak. "Jadi yang menerima tadi cuma 300 ribu bisa menerima 600 ribu (debitur)," imbuhnya.
Sekretaris DPD REI Papua, Akbar Arif mengakui, penyerapan rumah subsidi yang kurang maksimal ini sudah terjadi sejak tahun 2023 lalu, namun pihaknya tetap optimistis di tahun ini dapat membaik.
Sekretaris DPD REI Papua, Akbar Arif mengatakan, meski penjualan rumah di tahun 2023 tidak mencapai target 100 persen, tetapi pihaknya berharap untuk tahun 2024 ada penambahan sekitar 50 persen.