Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen, menyebut kasus ini memiliki keunikan tersendiri. Nur Aulya awalnya dilaporkan hilang di depan rumahnya, namun empat hari kemudian ditemukan dalam kondisi menin
Penyampaian Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Mackbon yang meminta pihak keluarga jujur dan lebih terbuka dalam memberikan keterangan terkait kejadian yang menimpa Nur Alisha Aulya menjadi pertanyaan baru meng
  Menurut keterangan sang ibu, Iriyanti, anak sulungnya tersebut terakhir terlihat saat sedang mencuci piring di rumah mereka yang terletak di Kompleks Dok IX Bawah, tepatnya di depan Kantor Dinas Pendidikan Papua.
Diketahui kasus itu terungkap setelah korban menceritakan kepada orang tua dan salah satu kakaknya atas apa yang dilakukan oleh P terhadap dirinya. Berdasarkan data yang didapat Cenderawasih Pos, dari Kaka korban mengat
Jaraknya sekitar 100-an meter dari lapak orang tuanya berjualan di Jalan Poros Koya Barat. Ia dinyatakan hilang pada Minggu (30/3) sebelum berbuka puasa. Garis polisi pun telah dipasang di lokasi dimana Alisha ditemukan
Lanjutnya menjelaskan 10 saksi yang dipanggil oleh pihaknya itu akan dilakukan pemeriksaan dengan mengunakan teknologi Lie Detector atau alat untuk mendeteksi kebohongan. "Para saksi termasuk orang tua korban akan diperi
Mirisnya lagi, hasil otopsi yang dilakukan pihak rumah sakit menemukan ada indikasi kekerasan pada tubuh korban. Korban diduga mendapat penganiayaan lebih dulu sebelum meninggal. Proses otopsi berlangsung di ruang otops
  Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo menyampaikan, Safari Ramadan merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun oleh Pemerintah Kota Jayapura dalam rangka mempererat silaturrahmi dengan masyarakat serta mengenal lebih dekat dengan warga.
  Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Uncen, Monita Yessy Beatrick Wambrauw, mengaku telah melakukan kajian dan penelitian mengenai hilangnya tutupan lahan yang sebelumnya dijadikan lahan pertanian,  perkebunan hingga tambak/kolam budidaya ikan di wilayah itu. Saat ini sejumlah tutupan lahan di wilayah itu sudah dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur.
  Dia mengatakan sebagaimana halnya yang diungkapkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia bahwa Papua dan Kalimantan akan dijadikan sebagai lumbung pangan nasional. Karena itu, setiap daerah tentunya siap mensupport program tersebut dengan mempersiapkan lahan pertaniannya. Apalagi kawasan lahan pertanian di Kota Jayapura terutama di wilayah Muara Tami itu memang sudah ada sejak dulu.