Ketua Presidum WKRI DPD Keuskupan Jayapura periode 2024-2029, Rini Sesilia Kelanit Moa bersama 27 pengurus lainnya dilantik langsung oleh Pastor Robertus Tangdilintin, Pr. Usai misa, rangkaian kegiatan pelantikan dilanjutkan dengan Ramah Tamah yang berlangsung di Aula Bartolomeus Paroki Katedral Kristus Raja dok V Kota Jayapura.
Dijelaskan oleh Ketua LBH Papua Pos Merauke, Teddy Wakum bahwa Jumat (13/9) lalu, Marga Moiwend dan Gebze selaku pemilik hak ulayat tanah dan hutan adat di Distrik Ilawayab, Kabupaten Merauke mendatangi Keuskupan Agung Merauke untuk menyerahkan surat yang di dalamnya berisi permohonan kepada Uskup Agung agar ikut bersuara atas penderitaan warga yang tanah dan hutannya sedang diserobot dan digusur paksa oleh pemerintah atas nama PSN.
 Melalui diskusi tersebut, mencari pemikiran kritis demi pengembangan penyelenggaraan sekolah YPPK menjadi sekolah yang bermutu ked epan. Oleh karena itu, Yayasan kedepan hendaknya meningkatkan mutu pendidikan melalui kebijakan sekolah penggerak dengan manajemen berbasis sekolah.
 Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Provinsi Papua, Yohanes Walilo, mengatakan rapat tersebut membahas kesiapan akomodasi dan jumlah warga katolik yang akan ke Vanimo. Adapun jumlah warga katolik ke Vanimo untuk mengikuti kegiatan tersebut kurang lebih 160 orang.
   Saat membacakan surat duta besar Vatikan untuk Indonesia, terungkap bahwa Uskup Petrus Canisius Mandagi telah mengajukan surat permohonan pengunduran diri sebagai Uskup Agung Merauke tertanggal 2 Mei 2024 yang ditujukan kepada Paus Fransiskus karena telah berusia 75 tahun. Â
  Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jayapura Ronni Fajar Purba  mengatakan peningkatan permohonan surat Pas Lintas Batas dikarenakan antusias masyarakat terutama umat Katholik sangat tinggi untuk mengikuti kegiatan Misa bersama Paus Fransiskus di Vanimo, Papua Nugini (PNG) yang rencananya berlangsung pada September 2024 mendatang.
Momentum itu, Mgr. Yan You mengingatkan Susan untuk menjadi pemimpin yang bijaksana, berani membangun dialog dan kerja sama, serta terbuka terhadap nasihat yang diberikan oleh hierarki Gereja Katolik.
Dia mengharapkan masyarakat luar, harus bekerjasama dengan masyarakat adat, maupun OAP pasa umumnya. Sebab mereka telah memberi ruang bagi masyarakat luar mencari nafkah di bumi cendrawasih ini. "Saya mohon kita semua tetap bekerjasama dengan tokoh adat maupun tokoh masyarakat Papua," pintanya.
 Keenam imam baru Keuskupan Jayapura ini, semuanya dari Ordo Fratrum Minorum (OFM) atau sering disebut Ordo Fransiskan. Yakni Agustinus Ampur OFM, Benyamin Tanang, OFM, Diakon Matius Yeriko, OFM, Diakon Ronaldus Jemai, OFM, Diakon Stefanus Noverto,OFM, Diakon Ignasius Yosef Silubun, OFM. Â