“ Jadi untuk Jayawijaya kita dapat DAK Fisik dari Kementrian Kesehatan dengan membangun 4 Puskesmas di Wilayah ini yang kita fokuskan di Wouma, Tailarek , Koragi dan Bpiri dengan anggaran kurang lebih Rp 11 Milyar Lebih,”ungkapnya Rabu (30/8) kemarin.
"Untuk bulan imunisasi anak sekolah ( BIAS ) fokus kami kepada anak sekolah dasar usia 7-11 tahun yang harus kami berikan imunisasi campak dan rubella, agar anak usia diri tetap sehat ," jelas Jon Kalvin Maitindom
”Kami sepenuhnya menyambut baik perihal penyusunan GDPK ini. Kami harap, kegiatan sosialisasi ini dapat menggerakkan seluruh perangkat daerah yang tugas fungsinya terkait penyusunan GDPK untuk saling bekerja sama dalam penyusunan GDPK lima pilar, ” terangnya.
Yang paling tinggi orang terkena HIV ada di Distrik Sentani sebanyak 2423 kasus, kedua Distrik Sentani Timur sebanyak 390 kasus dan DI semua distrik di Kabupaten Jayapura sudah ada orang terkena HIV karena sudah ada sampai di Distrik Airu.
Kepala dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, upaya penananganan stunting di Kota Jayapura ini butuh kolaborasi semua pihak. Tidak saja dari pemerintah tapi juga dari unsur masyarakat, terutama para orang tua, dengan sadar dan mau memberi anaknya untuk diperiksa kondisi kesehatanya.
Direktur RSUD Jayapura Aloysius Giyai menyampaikan, sekalipun para dokter menyampaikan aspirasnya. Namun selaku manajemen menekankan pelayanan di rumah sakit tetap jalan.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah perbatasan Papua, salah satunya dengan melaksanakan kegiatan anjangsana. Hal tersebut dilakukan Pos Bendungan Tami dipimpin Danpos Letda Inf Brinton Sinaga.
“Dokter-dokter semua bertekad setelah jam kerja, kami bekerja seperti ASN biasa. Seperti orang orang di Kantor Gubernur yang bekerja mulai pukul 7;30 WIT sampai pukul 15:00 WIT,” kata dr Yunike.
Para dokter tersebut datang dengan seragam lengkap mereka menuntut Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Dimana demo yang digelar di depan Kantor Gubernur itu berlangsung selama 2 jam, sebelumnya para dokter jalan kaki dari RSUD Dok II hingga Kantor Gubernur.