Kapolres Merauke AKBP I Ketut Suarnaya, SH, SIK, mengungkapkan bahwa selama operasi ketupat berlangsung total personel yang diturunkan untuk pelaksana utama sebanyak 80 personel, sementara pelaksana cadangan 268 personel yang merupakan gabungan stakeholder TNI-Polri dan stakeholder lainnya, diantaranya Basarnas, Perhubungan, Organisasi Sadar Kamtibmas.
Apel gelar pasukan tersebut dihadiri oleh Danlanud Wamena Letkol Pnb Fathir, Waka Polres Jayawijaya Kompol Muh Nur Bakti SH, MH, Kasdim 1702/Jwy Mayor Inf. Romadlon serta melibatkan personel dari Subdenpom Wamena, Kodim 1702 JWY, Brimob Kompi 4 Yon D, Polres Jayawijaya, Paskhas TNI AU, Damkar Kab. Jayawijaya dan UPBU Wamena
Pihaknya turut menjelaskan point-point penting kelengkapan yang harus dipersiapkan dengan baik serta aspek-aspek yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang dalam menentukan kelulusan dalam seleksi tersebut.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo bersama wakapolres Jayawijaya dan pejabat utama serta Bhayangkari. Kapolres Jayawijaya mengatakan kegiatan tali asih ini diberikan kepada umat Islam yang berada di Distrik Walesi, Walesi Atas, Kampung Assoyelipele, dan Desa Holimas, Distrik Napua.
Tiga anggota Polres Supiori masing – masing Neles Koibur (36), Marconi Samber (37) dan Keiyopas Anggaraisu (36) akhirnya meregang nyawa usai motor yang digunakan menabrak trotoar. Kecelakaan tunggal merenggut tiga nyawa ini terjadi sekira pukul 01.00 WIT di Kampung Sorendiweri, Distrik Supiori Timur, Kabupaten Supiori pada Selasa 2 April 2024.
Dikatakan polisi datang ke ke rumah korban karena adanya laporan warga terkait penganiayaan. Disaat itulah ada reaksi dari AT sebagai pelaku yang justru menyerang aparat lebih dulu. Bahkan ketika polisi jatuh ternyata AT masih terlihat mengayunkan parangnya sehingga dikeluarkan tembakan.
Dalam aksi tersebut, sebanyak 64 massa telah diamankan oleh aparat kepolisian untuk dilakukan klarifikasi terkait tujuan dan tuntutan mereka. Setelah dilakukan klarifikasi dan pemahaman yang lebih baik antara pihak kepolisian dan para demonstran, akhirnya massa dipulangkan dengan tertib.
Ini sekaligus untuk mengetahui keadaan dan situasi di setiap wilayah Polsek. Kompol Irianto menyatakan sebagai pimpinan Kapolres yang baru perlu melakukan tatap muka ke setiap Polsek untuk mengetahui keadaan dan situasi kamtibmas di wilayah Polsek tersebut.
Kapolres Merauke AKBP I Ketut Suaryana, SH, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Haris Baltasar Nasution, STK, SIK, didampingi Kaur Bin Ops Ipda Sewang, dikonfirmasi membenarkan penangkapan kedua pelaku yang merupakan ayah dan anak tersebut.
"Murid-murid SMA/SMK kebanyakan sudah diizinkan orang tua untuk mengendarai sepeda motor dengan alasan jarak sekolah yang jauh. Sehingga murid-murid menjadi wajib untuk memiliki SIM. Oleh karena itu, kami lakukan sosialisasi dan edukasi ke sekolah dan masyarakat supaya anak- anak SMA/SMK yang usianya minimal 17 tahun jika mau berkendara harus memiliki SIM,"ungkapnya baru baru ini