Mengenai permintaan dari Pemkot Jayapura itu sebenarnya sudah ada pertemuan-pertemuan yang dilakukan antara Pemkot Jayapura dengan pihak Balai yang difasilitasi langsung oleh ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo. Belum diketahui alasan pihak Balai Jalan Papua, yang sama sekali belum memberikan kepastian mengenai permintaan atau permohonan dari Pemkot Jayapura itu.
Sejumlah anak-anak usia sekolah yang berkeliaran pada malam hari di sejumlah sudut Kota Jayapura, sebenarnya cukup memprihatinkan. Bagaimana tidak, belasan anak-anak usia sekolah yang semestinya pada malam hari harus berada di rumah dan belajar, tetapi justru sebaliknya mereka ada di jalanan, dan rawan dengan berbagai hal negatif yang lepas dari pantauan orang tua.
  Apalagi menurutnya pekerjaan pembuatan drainase ini merusak bagian trotoar yang baru saja dibangun. Nelius mengingat jika tak salah, trotoar yang baru dibuat belum berusia 2 tahun, namun kini dibongkar untuk memasukkan blok beton drainase.
"Misalnya di PLBN Skouw dan sepanjang lokasi itu dipagari tetapi di luar dari kawasan itu sama sekali tidak dipagari sehingga jalan-jalan itulah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum masyarakat untuk lalu lintas bebas baik dari Indonesia maupun sebaliknya dari PNG," beber Mathias.
Kondisi ini banyak dikeluhkan warga dan pengendara yang lewat, karena sering macet dan jalan banyak yang lubang, termasuk air dari drainase ada yang meluap di jalan. Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo mengaku akan melakukan perbaikan drainase dan penataan pedagang di Pasar Lama Sentani maupun memperbaiki jalan yang rusak.
Menurut Andi Warga Doyo Baru, memang jalan di depan Yonif 751 hingga Depan Saga Kemiri harus ditinggikan, supaya saat hujan air tidak naik ke atas, karena selama ini jalan sering terkena air maka sudah banyak yang berlobang dan rusak.
"Kendalanya hanya satu, kami tersebut belum mendapatkan lampu hijau dari Balai wilayah Jalan Papua. Karena merekalah yang memiliki kewenangan untuk memasang, merawat atau memperbaiki kerusakannya, termasuk yang terjadi sampai saat ini," jelasnya pekan lalu.
Menurutnya, 400 meter jalan yang akan dikerjakan itu, belum menjawab semua persoalan kebutuhan di dalam pasar terutama terkait dengan kondisi jalan yang memang saat ini belum pernah dikerjakan.
Dengan intensitas yang tinggi itu, dan ratusan kendaraan lalu-lalang setiap hari membuat jalan seperti mengecil. Belum lagi truk-truk yang mengangkut material tak henti-hentinya melintas, kian menambah sesak jalan poros Koya Barat.