Kendati sudah tutup tahun, namun salah satu pekerjaan jalan dari 7 titik yang dikerjakan yang ada di dalam Kota Merauke, sampai saat belum selesai dan masih dikerjakan oleh pihak kontraktor yang mendapatkan paket pekerjaan tersebut.
‘’Untuk pembangunan jalan lingkungan, kita bayarkan sesuai progres pekerjaan di lapangan. Kemarin, teman-teman dari Dinas Perumahan Rakyat sudah turun lapangan dan melakukan pendataan sesuai progres pekerjaan di lapangan.
Peningkatan 7 titik jalan yang ada di dalam wilayah Kota Merauke pada Tahun 2022 ini, hampir rampung atau selesai. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Merauke Leo Patria Mogot, ST, MT, ketika ditemui di ruang kerjanya mengungkapkan, peningkatan jalan yang ada di dalam wilayah Kota Merauke di 7 titik sudah mencapai sekitar 90 persen.
Deadline waktu semakin dekat. Sementara sejumlah kegiatan terutama proyek infrastruktur yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) belum seluruhnya tuntas.
“Proyek pengerjaan jalan yang ambles tersebut ditangani langsung oleh BPBD Kota Jayapura.”ungkap Kepala Dinas PUPR PKP Kota Jayapura Nofdi J.Rampi, kepada Cenderawasih Pos, Selasa (23/8)kemarin.
Menanggapi hal ini, Kadis Perhubungan Justin Sitorus mengaku, untuk pengawasan pengaturan jam operasional kendaraan berat atau kendaraan kontainer di jalan raya adalah dari pihak kepolisian melalui Satlantas, sehingga dibutuhkan kerjasama yang baik antara Dishub Kota Jayapura daan Satlantas Kota Jayapura dalam mengawasi jam operasional kendaraan berat kontainer.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Jayapura, Benyamin Elieser Pasurnay menjelaskan, untuk Jalan Hamadi - Holtekamp pekerjaanya sudah selesai, saat ini tinggal pekerjaan ringan seperti pengecetan rambu-rambu jalan dan sebagainya.
Kadis PUPR Kota Jayapura, Nofdi Rampi mengatakan penanganan masih harus didiskusikan di oleh BPBD Kota Jayapura. Karena yang memiliki kewenangan utama adalah BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). "Kita koordinasikan dulu dengan BPBD, mereka punya dana atau tidak. Kalau ada kita langsung timbun itu sementara. Dan kalau tidak ada maka diprogramkan untuk tahun depan," ujarnya.
Wakil Wali Kota Jayapura yang juga selaku Komandan Tanggap Darurat, Ir. Rustan Saru mengkonfirmasi terkait penanganannya. Menurutnya, pemerintah provinsi maupun kota bisa melakukan penanganan.
Dua jalur ini tak bisa lagi digunakan lantaran terjadi kerusakan pasca hujan deras pada 7 Januari lalu. Untuk jalur alternatif mengalami kerusakan cukup parah karena tanah bagian bawah bantalan jalan ambles dan berbahaya jika digunakan untuk melintas. Titik ini merupakan jalur air karena sehari setelah ambles terlihat air mengalir di bagian bawah.