Nekwek menegaskan, apabila ada bukti kuat, yang bisa dipertanggungjawabkan, maka Pemkab Yalimo akan menindaklanjuti masalah itu, sebab dikhawatirkan jangan sampai masyarakat khususnya di Yalimo dan pada umumnya di Wilayah Lapago terjerumus dengan hal itu.
“Pengaspalannya sudah masuk dari Distrik Muliama sampai ke perbatasan dengan Distrik Wame, namun pekerjaan ini terhenti karena pemekaran provinsi induk, karena itu, harus ada kejelasan dari Provinsi Papua Pegunungan,” ungkapnya, Senin (3/4) kemarin.
Kasatker PJN Wil IV Jayawijaya Jhon Frit Aldis Sitompul, ST, MT menyatakan, sebenarnya truk yang membawa barang dari Jayapura melalui jalan trans Papua, bukan membawa Sembako, ini yang harus dipahami bersama, pihaknya tidak menutup akses Sembako, hanya bahan bangunan seperti semen, besi, dan beberapa bahan lainnya.
Dengan demikian seusai pertemuan dan dialog bersama dengan masyarakat perwakilan dari lima Distrik se kabupaten Yalimo dengan Pemkab Yalimo menyepakati bersama pemalangan yang dilakukan oleh masyarakat di dua tempat yang berbeda yaitu di KM 75 dan KM 85 di jalan Trans Wamena – Elelim Jayapura sepakat dibuka
Sempat terjebak di Jalan Trans-Papua Jayapura-Wamena, sekitar 400 truk telah berhasil dievakuasi hingga Kamis (16/3) kemarin. Adapun truk tersebut terjebak lantaran adanya kubangan besar yang tak bisa dilewati kendaraan sejak beberapa bulan terakhir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura Asep A.M.Khalid mengakui, untuk tahun 2023 program kerja yang dilakukan BPBD Kota Jayapura diantaranya adalah memberikan sosialisasi maupun pelatihan kepada masyarakat terkait mitigasi dan pencegahan apabila terjadi bencana.
Hujan deras yang terjadi di Wilayah Distrik Walaik, Napua dan Pelebaga menyebabkan sejumlah ruas jalan di Kota Wamena seperti Hom –hom, Jalan Irian Atas, Jalan Bhayangkara tergenang air. Selain menggenangi jalan raya, air kiriman dari Distrik Walaik, Napua dan Pelebaga ini juga menggenangi sejumlah rumah warga.
Jembatan dari kayu gelondongan yang menghubungkan Kota Sentani dan wilayah Yapsi mengalami kerusakan, alias putus sejak Senin (13/2) lalu. Jembatan ini berada di dekat penjagaan pasukan keamanan di Nimbontong Kabupaten Jayapura.
Sejumlah titik dilaporkan rusak berat sehingga kendaraan yang melihat baik mobil maupun sepeda motor harus lebih berhati-hati. Tak jarang masyarakat yang melintasi jalan yang rusak tersebut harus lebih hati-hati, agar tidak jatuh. Karena dengan adanya sejumlah lubang di jalan membuat jalan menjadi licin.
BPBD Kota Jayapura telah mendorong pembangunan dengan cara membuat proposal di tahun 2022 kepada BNPB Pusat supaya bisa dibantu dalam pendanaanya. Namun, belum terealisasi sampai sekarang dan BPBD Kota Jayapura masih menunggunya tahun ini.