Karena itu, menurut Nofdy, butuh penanganan serius dan cepat, tidak saja dari pemerintah kota tetapi juga instansi pemerintah pusat melalui lembaga teknis yang ada di Papua dalam hal ini Balai Wilayah Sungai dan Balai Wilayah Jalan Papua.
Nofdy mengatakan sesuai tugas dan fungsi urusan mengenai penanganan, perawatan jalan-jalan, baik tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota sudah ada pembagian tugas masing-masing. Di jalan nasional misalnya, itu menjadi tugas dan tanggung jawab mutlak dari Balai Wilayah Jalan Nasional Papua.
Dalam penertiban yang melibatkan Satpol PP , Dinas Perhubungan darat dan Disnakerindag Kabupaten Jayawijaya, Distrik Wamena Kota dan Kelurahan Sinapuk tersebut, puluhan lapak pinang ini dibongkar dan mengarahkan pedagangnya untuk kembali berjualan dalam pasar Potikelek sesuai dengan tempat yang telah disiapkan pemerintah Kabupaten Jayawijaya selama ini.
“Untuk sepeda listrik itu tidak boleh beroperasi di jalan raya. Speknya beda dengan motor biasa dan hanya boleh digunakan di jalan – jalan lingkungan semisal di kawasan perumahan,” kata Dirlantas Polda Papua, Kombes Pol Abrianto Pardede di ruang kerjanya belum lama ini.
upati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT, menjelaskan bahwa status jalan dan jembatan menuju Distrik Naukenjerai merupakan provinsi sehingga jalan dan jembatan tersebut menjadi tanggungjawab provinsi.
Ada banyak potensi wisata di Distrik Muara Tami, mulai dari wisata perbatasan RI-PNG di Skouw, wisata pantai, hingga potensi wisata air panas. Dari beberapa potensi wisata yang ada di wilayah itu yang paling diminati adalah kunjungan ke daerah perbatasan negara dan juga wisata pantai.
Dirlantas Polda Papua, Kombes Pol Abrianto Pardede menyampaikan bahwa target dari operasi ini adalah pengendara yang membonceng lebih dari 1 orang, dipengaruhi alkohol, melebihi batas kecepatan, melawan arus, pengendara di bawah umur, mengoperasikan HP saat berkendara dan safety belt termasuk penggunaan knalpot brong.
Triwarno mengatakan, memang kondisi jalan masuk Pasar Lama Sentani harus diperbaiki dan ditata supaya lebih rapi dan tertib lagi, karena kondisi saat ini semrawut akibat ada pedagang yang berjualan di atas trotoar atau drainase , membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga mengakibatkan drainase tersumbat dan air mengalir ke jalan.
La Ode (42) pedagang di pasar Otonom mengungkapkan keluhannya terhadap kondisi pasar saat ini. Ia menyampaikan bahwa banyak Orang yang menjual dagangannya di trotoar atau di pinggir jalan sekitar Pasar, jadi pembeli tidak sampai masuk.
Rasa penasaran dengan adanya sumber air panas di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami mendorong Cenderawasih Pos bersama beberapa teman untuk melihat lokasi ini. Sabtu (9/3) kemarin, kami menuju ke lokasi ini dengan mengunakan sepeda motor hampir satu jam lebih dari Kota Jayapura.