Triwarno mengatakan, memang kondisi jalan masuk Pasar Lama Sentani harus diperbaiki dan ditata supaya lebih rapi dan tertib lagi, karena kondisi saat ini semrawut akibat ada pedagang yang berjualan di atas trotoar atau drainase , membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga mengakibatkan drainase tersumbat dan air mengalir ke jalan.
La Ode (42) pedagang di pasar Otonom mengungkapkan keluhannya terhadap kondisi pasar saat ini. Ia menyampaikan bahwa banyak Orang yang menjual dagangannya di trotoar atau di pinggir jalan sekitar Pasar, jadi pembeli tidak sampai masuk.
Rasa penasaran dengan adanya sumber air panas di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami mendorong Cenderawasih Pos bersama beberapa teman untuk melihat lokasi ini. Sabtu (9/3) kemarin, kami menuju ke lokasi ini dengan mengunakan sepeda motor hampir satu jam lebih dari Kota Jayapura.
Ini kemudian menyebabkan Pasar Youtefa yang menjadi pasar Sentral terbesar di Kota Jayapura yang barus aja merayakan HUT ke 114 tahun ini, terkesan tidak terurus dan kumuh. Wargapun mengeluhkan kondisi itu dan meminta Pemerintah Kota Jayapura segera memperbaiki akses jalan masuk dan jalan penghubung di dalam area pasar.
Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo menyampaikan, PKS ini diharapkan bisa memberikan Manfaat sebesar besarnya kepada masyarakat, pemerintah Kabupaten Jayapura dan PLN sendiri sehingga jika ada keluhan masyarakat terkait pelayanan pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di mana masyarakat merasa sudah membayar PPJU tetapi banyak jalan masih gelap. Hal ini perlu mendapatkan perhatian bersama kedua belah pihak sehingga pelayanan publik dapat berjalan secara optimal.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kasat Lantas Polres Keerom AKP Kasrun didampingi Kabid Sarana dan Prasarana Dishub Keerom Asdar dan Personel Satlantas Polres Keerom.
“Laporan dan foto yang kami terima disebutkan bahwa KKB yang dengan sengaja melakukan pengrusakan jalur ini. Entah apa maksudnya tapi ini benar-benar mengganggu,” kata Ws. Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, S.E.,M.M. dalam keterangannya, Senin (5/2) kemarin.
Kini sebulan berlalu, belum ada tanda-tanda lampu lalulintas tersebut diperbaiki. Padahal keberadaanya sangat penting, terutama mengatur laju kendaraan pada saat jam-jam sibuk.
Penjabat Walikota Jayapura, Dr Frans Pekei menyatakan bahwa Pemkot tengah menyiapkan aturan main untuk menertibkan warga yang biasa mabuk dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga lain.
Dikatakan, penanganan jalan melalui mekanisme inpres tersebut usulannya dari Pemkot Jayapura. Tetapi ditangani oleh Balai Jalan, seperti Jalan Patin dan Jalan Swakarsa di Koya Timur, Jalan Baring-baring di Koya Barat, Jalan Rambutan.